Sore itu di Jalan Poros Sorowako–Malili, Kilometer 2, suasana kediaman Muhammad Siddiq BM terasa lebih hidup dari biasanya. Ratusan warga, kepala desa, kepala sekolah, hingga kepala puskesmas se-Kecamatan Malili hadir memenuhi undangan reses perseorangan yang digelar oleh Wakil Ketua I DPRD Luwu Timur tersebut, Rabu (19/3/2025).
Agenda reses ini bukan sekadar seremonial. Warga membawa aspirasi nyata—dari drainase yang terabaikan sejak 2004, kebutuhan pasar tradisional baru, hingga akses layanan kesehatan yang terhambat medan berat.
“Saluran air di Desa Baruga sudah sangat rusak. Dibangun tahun 2004, sekarang airnya sering meluap kalau hujan. Kami mohon agar diperbaiki,” kata Syamsu Alam, salah satu tokoh masyarakat yang hadir.
Siddiq mencatat satu per satu. Drainase di Baruga hanya salah satu dari deretan aspirasi yang datang silih berganti. Di Desa Pongkeru, masyarakat meminta pembangunan pasar tradisional sebagai bentuk kesiapan ekonomi lokal menyambut geliat kawasan industri.
“Ketika kawasan industri mulai aktif, pasar ini bisa jadi tempat warga berjualan dan ikut merasakan dampaknya,” ujar Siddiq.
Dalam forum reses itu pula, sejumlah usulan dari sektor pertanian dan kesehatan mengemuka, yakni pembangunan jalan tani dan jalan aspal, penanganan banjir di Desa Ussu, penimbunan halaman Puskesmas Parumpanai, pembangunan UGD dan rumah dinas untuk tenaga kesehatan di PKM Lampia, serta permintaan kendaraan ambulance double gardan untuk Puskesmas Lakawali.
“Kalau tidak ada mobil yang bisa lewat, kami tidak bisa angkut pasien. Harus tunggu ada mobil sewa yang cocok dengan medan. Itu pun belum tentu ada,” kata Kepala Puskesmas Lakawali, Hasna. Ia juga menyampaikan kebutuhan dasar lain: lahan parkir untuk pasien dan pengunjung puskesmas.
Bagi Siddiq, suara-suara ini adalah bahan baku perjuangan legislator di parlemen daerah. Ia menegaskan bahwa tugas DPRD bukan hanya mengesahkan anggaran atau menyoal kebijakan eksekutif, tapi menjadi penghubung langsung antara suara rakyat dan program-program nyata pemerintah.
“Insya Allah, semua aspirasi ini akan kami sampaikan ke pemerintah daerah dan dinas terkait. Kita dorong agar bisa diakomodasi dalam rencana kerja daerah ke depan,” tegasnya.
Reses yang digelar menjelang waktu berbuka itu ditutup dengan suasana hangat, buka puasa bersama warga, di sela harapan-harapan yang tak sekadar dilontarkan, tapi juga dicatat untuk diperjuangkan.