Luwuraya.comLuwuraya.comLuwuraya.com
  • Berita
    • Metro
    • Hukum
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Luwu Timur
    • DPRD Luwu Timur
  • Wisata
    • Budaya
    • Kuliner
    • Rekreasi
  • Infografis
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Hoby
    • Komunitas
  • Lainnya
    • Foto
    • Video
    • Opini
    • Sport
Reading: Cara Unik Anak Muda di Wotu dalam Melestarikan Budaya Lokal
Font ResizerAa
Luwuraya.comLuwuraya.com
Font ResizerAa
Cari
  • Berita
    • Metro
    • Hukum
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Luwu Timur
    • DPRD Luwu Timur
  • Wisata
    • Budaya
    • Kuliner
    • Rekreasi
  • Infografis
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Hoby
    • Komunitas
  • Lainnya
    • Foto
    • Video
    • Opini
    • Sport
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Pengaduan
  • Redaksi
  • Tentang Kami
News

Wisuda XXXII Poliwako, Bupati Dorong Lulusan Siap Bersaing dan Berkontribusi

News

Pemkab Luwu Timur Dukung Renovasi Gereja POUK Wasuponda

Ekonomi

BUMD Luwu Timur Perluas Portofolio, Kini Rambah Infrastruktur Maritim

News

Puskesmas Bantilang Hadirkan Pelayanan Kesehatan Bergerak, Dekatkan Dokter ke Masyarakat Terpencil

News

APBD Lutim 2025 Disepakati, Anggaran Kesehatan dan Beasiswa Mahasiswa Naik

News

Kunjungan LPH LPPOM Sulsel, Perkuat Sinergi Tingkatkan Produk Halal di Lutim

News

Pemkab Lutim Dukung Sidang TKPSDA, Bahas Isu Banjir dan Dampak Lingkungan

News

HUT TNI Jadi Momentum Bangun Kesadaran Kebersihan Lingkungan di Wotu

Beranda » Berita » Cara Unik Anak Muda di Wotu dalam Melestarikan Budaya Lokal
Budaya

Cara Unik Anak Muda di Wotu dalam Melestarikan Budaya Lokal

Redaksi
Redaksi 30 Maret 2025
Share
SHARE

Dalam upaya menjaga kelestarian budaya dan bahasa daerah mereka, anak-anak muda di Wotu menghadirkan inovasi menarik dalam Higmis Fest 2025.

Pada festival tersebut, mereka mengadopsi konsep pembawa acara dalam empat bahasa, yakni Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Bahasa Wotu, dan Bahasa Indonesia.

Langkah ini tidak hanya memperlihatkan keterbukaan mereka terhadap globalisasi tetapi juga menjadi bentuk nyata dalam melestarikan Bahasa Wotu, yang kini terancam punah.

Menurut UNESCO, Bahasa Wotu telah masuk dalam kategori hampir punah, dengan jumlah penutur yang diperkirakan kurang dari 100 orang.

BACA JUGA:

Sugi PA Palopo Jadi Delegasi Indonesia di Festival Tari Topeng Internasional Korsel

Keberadaan acara seperti Higmis Fest menjadi sangat penting dalam menghidupkan kembali bahasa ini di kalangan generasi muda, sekaligus memperkenalkannya kepada masyarakat luas.

Dengan menggabungkan unsur budaya, edukasi, dan inovasi dalam acara ini, anak-anak muda di Wotu menunjukkan bahwa pelestarian budaya lokal bisa dilakukan dengan cara yang kreatif dan relevan dengan zaman.

Baca Juga Berita Rekomendasi Lainnya

Wisuda XXXII Poliwako, Bupati Dorong Lulusan Siap Bersaing dan Berkontribusi

Pemkab Luwu Timur Dukung Renovasi Gereja POUK Wasuponda

BUMD Luwu Timur Perluas Portofolio, Kini Rambah Infrastruktur Maritim

Puskesmas Bantilang Hadirkan Pelayanan Kesehatan Bergerak, Dekatkan Dokter ke Masyarakat Terpencil

APBD Lutim 2025 Disepakati, Anggaran Kesehatan dan Beasiswa Mahasiswa Naik

Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Email Copy Link Print
Previous Article Video | Ekspresi Kecewa Bupati Luwu Timur Saat Tinjau Pembangunan Pasar Tomoni
Next Article Firmanza Hadiri Takbiran Idul Fitri 1446 H di Masjid Agung Luwu Palopo
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Pengaduan
  • Redaksi
  • Tentang Kami
Menu
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Pengaduan
  • Redaksi
  • Tentang Kami
© Kawal Media Consulting. Luwuraya Media Kreatif. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?