Pemerintah Kabupaten Luwu Timur menyiapkan strategi baru untuk memperkuat sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan menggandeng Koperasi Desa Merah Putih sebagai mitra utama.
Langkah ini disampaikan langsung oleh Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, saat membuka pelatihan kewirausahaan UMKM di Hotel Grand Town, Makassar, Rabu (11/06/2025).
Menurut Irwan, koperasi memiliki posisi penting dalam membangun kemandirian ekonomi desa dan memperkuat rantai pasok produk UMKM.
Hingga kini, tercatat sudah 128 Koperasi Merah Putih terbentuk di desa-desa Luwu Timur dan telah menjalankan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus).
“Koperasi Merah Putih ini bisa menjadi jembatan antara pelaku UMKM dan pasar. Mereka tidak hanya sebagai lembaga simpan pinjam, tapi juga bisa bertindak sebagai agregator dan pendamping usaha,” ujar Irwan.
Irwan menegaskan, koperasi harus terlibat aktif dalam pengembangan ekonomi lokal.
Dia juga sudah memberi arahan kepada para investor agar memprioritaskan produk dari UMKM lokal melalui koperasi.
Selain itu, seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Luwu Timur diwajibkan membeli produk UMKM dari wilayahnya sendiri.
“UMKM kita tidak boleh dipinggirkan. Semua sektor harus mendukung. Koperasi desa harus jadi garda depan dalam memasarkan dan membina pelaku usaha kecil,” tegasnya.
Program Koperasi Merah Putih merupakan bagian dari program strategis nasional yang kini mulai diterapkan di Luwu Timur sebagai bentuk dukungan terhadap kedaulatan ekonomi desa.
Keterlibatan koperasi diharapkan mampu menekan ketergantungan UMKM terhadap tengkulak, sekaligus membuka akses ke pasar yang lebih luas dan berkelanjutan.
Di sela pelatihan tersebut, Bupati Irwan juga mengumumkan rencana Pemkab Luwu Timur menyalurkan bantuan modal hingga Rp50 juta per pelaku UMKM.
Bantuan ini akan diverifikasi agar sesuai kebutuhan usaha dan dapat dikelola dengan pendampingan koperasi.
Pelatihan UMKM yang digelar Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan Perindustrian (DisdagkopUKM-P) ini juga dihadiri berbagai pihak, termasuk perwakilan Dewan UMKM Lutim, Bank Sulselbar, dan pelaku industri yang menjadi mitra distribusi produk lokal.
Dengan sinergi antara koperasi dan UMKM, Pemkab Luwu Timur menargetkan pertumbuhan ekonomi desa yang lebih inklusif dan mandiri.