Suasana malam di Kecamatan Nuha, Kamis (24/07/2025), terasa berbeda. Momentum serah terima jabatan Camat Nuha yang dirangkai dengan silaturahmi bersama warga, yang ditutup dengan penandatanganan prasasti peresmian Musholla Ar-Rahman, sebuah rumah ibadah yang berdiri megah di lingkungan UPT SDN 256 Dongi, Kecamatan Nuha.
Namun, di balik seremoni dan ramah tamah, tersimpan sebuah kisah yang lebih dari sekadar peresmian rumah ibadah.
Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, didampingi sang istri, Ani Nurbani Irwan, dengan senyum bangga, ia menandatangani prasasti peresmian.
Tetapi kebanggaannya bukan hanya pada bangunan yang kini menjadi tempat ibadah baru bagi umat Islam di Dongi, melainkan pada kisah luar biasa di balik proses pembangunannya.
Sosok itu adalah Pendeta John Daud, seorang tokoh Kristiani yang justru memimpin pembangunan musholla ini. Di tengah masyarakat yang berbeda keyakinan, dia hadir bukan sekadar sebagai tetangga, tetapi sebagai saudara yang ikut menjaga dan merawat harmoni.
“Ini adalah contoh nyata bagaimana toleransi dan keharmonisan antarumat beragama hidup subur di Luwu Timur,” ujar Irwan, suaranya mantap namun penuh rasa haru.
Bagi irwan, Musholla Ar-Rahman bukan sekadar bangunan dengan kubah dan dinding putihnya, tetapi simbol kebersamaan yang telah lama bertumbuh di tanah Nuha. Ia mengajak masyarakat untuk menjaga semangat ini, karena dalam perbedaan, ada kekuatan yang menyatukan.
Pendeta John, dengan senyum sederhana, menepis sorotan berlebihan. Baginya, membantu membangun musholla adalah bagian dari rasa persaudaraan.
“Rumah ibadah, apa pun bentuknya, selalu menjadi tempat orang mencari ketenangan. Itu sebabnya saya ikut membantu,” ucapnya singkat.
Malam itu, di tengah hangatnya obrolan warga, terlihat tokoh masyarakat, unsur Tripika, Direktur External PT Vale, Endra Kusuma, dan perwakilan lintas agama duduk bersama. Semua larut dalam suasana yang membaur, tanpa sekat keyakinan.
Di bawah cahaya lampu, Musholla Ar-Rahman berdiri tegak, bukan hanya sebagai tempat sujud, tetapi sebagai monumen hidup dari toleransi yang nyata. Di Nuha, keberagaman bukan alasan untuk berjarak, melainkan alasan untuk saling mendekat.