Pemerintah Kabupaten Luwu Timur mendorong reformasi pelayanan publik yang lebih terukur dan responsif melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) Manajemen Pelayanan Publik yang melibatkan Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan (P2KP) dan LPPM Universitas Hasanuddin. Kegiatan berlangsung di Hotel Sikumbang, Tomoni, Senin (17/11/2025).
Sebanyak 72 peserta dari perangkat daerah, kecamatan, kelurahan, hingga puskesmas mengikuti pelatihan ini. Pemerintah menargetkan peningkatan kualitas layanan yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Aini Endis Anrika, yang membuka kegiatan, menegaskan bahwa pelayanan publik harus mencerminkan kepercayaan yang diberikan masyarakat.
“Pelayanan yang cepat, tepat, transparan, dan bebas penyimpangan bukan lagi pilihan, tetapi kewajiban. Dengan tingkat kesejahteraan yang kita miliki, pemerintah harus menghadirkan layanan terbaik,” ujar Aini.
Kepala P2KP Unhas, Sultan Sahab, menekankan pentingnya evaluasi berkelanjutan dalam memperbaiki kualitas layanan. Menurutnya, kepuasan masyarakat harus menjadi tolok ukur utama kinerja aparatur.
“Setiap tahun kita harus mengukur kepuasan masyarakat. Bimtek ini kami rancang lebih banyak praktik—mulai teknik komunikasi hingga simulasi layanan,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua LPPM Unhas, Nasrum Massi, yang hadir secara daring, menyampaikan apresiasi atas konsistensi Pemkab Lutim dalam meningkatkan kapasitas aparatur.
“Komitmen Pemkab Lutim patut diapresiasi. Kolaborasi ini memperkuat upaya menghadirkan pelayanan publik yang lebih berkualitas dan berdampak bagi kesejahteraan warga,” kata Nasrum.
Bimtek berlangsung hingga 20 November 2025 dengan materi meliputi konsep pelayanan publik, etika aparatur, komunikasi layanan prima, hingga praktik lapangan. Pemkab berharap penguatan kapasitas ini mempercepat transformasi tata kelola layanan di seluruh perangkat daerah sehingga masyarakat merasakan pelayanan yang lebih cepat, tepat, dan profesional.




