Anggota DPRD Luwu Timur, Sarkawi Hamid, menegaskan bahwa rendahnya kapasitas penyimpanan Bulog di Kabupaten Luwu Timur menjadi salah satu penyebab utama lemahnya stabilitas harga gabah petani di lapangan.
Hal itu terungkap dalam audiensi Komisi II DPRD Lutim bersama Perum Bulog yang berlangsung di Kantor Pusat Bulog, Jakarta, pada Rabu (3/12/2025).
Dalam pertemuan tersebut, jajaran Bulog menguraikan kapasitas aktual gudang mereka di Luwu Timur yang hanya mampu menampung sekitar 7.000 ton beras.
Sarkawi menyebut angka tersebut sangat tidak memadai jika dibandingkan dengan produksi gabah Luwu Timur yang mencapai 160.000 ton per musim atau setara dengan 80.000 ton beras.
“Kapasitas hanya 7.000 ton ini membuat Bulog tidak mampu menjadi penyangga harga ketika petani panen raya. Akibatnya, para tengkulak leluasa membeli gabah dengan harga lebih rendah dari ketetapan pemerintah, yakni Rp6.500 per kilogram,” tegas Sarkawi.
Menurutnya, daya serap Bulog yang kecil menghilangkan fungsi stabilisasi pasar. Tanpa intervensi pembelian dari Bulog, harga gabah sepenuhnya ditentukan pedagang besar dan pembeli dari luar daerah.
Dalam audiensi yang dipimpin Wakil Direktur Utama Perum Bulog, Mayjen TNI (Purn) Marga Taufiq, DPRD Lutim juga menyampaikan data bahwa serapan penggilingan lokal baru mencapai 48.000 ton, sehingga masih ada 112.000 ton gabah yang harus dikelola di luar daerah. Minimnya kapasitas Bulog memperburuk situasi tersebut.
“Kita butuh Bulog yang hadir secara nyata. Kalau penyimpanan tidak ditambah, maka setiap musim harga pasti jatuh, karena petani tak punya alternatif pembeli selain tengkulak,” jelas Sarkawi.
Ia menegaskan bahwa kondisi ini bukan sekadar persoalan teknis, tetapi menyangkut hajat hidup petani di Luwu Timur.
Karena itu, DPRD dan pemerintah daerah mengusulkan pembangunan gudang Bulog baru dengan kapasitas 10.000–20.000 ton untuk mengimbangi produksi gabah daerah.
Sarkawi memastikan bahwa Komisi II DPRD Lutim akan terus mendorong terealisasinya usulan tersebut.
“Ini bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan mendesak. Kesejahteraan petani bergantung pada kemampuan Bulog menjaga harga. Kami akan kawal sampai selesai,” tutupnya.




