Pemkab Lutim Siapkan Mahalona sebagai Kawasan Ekonomi Transmigrasi Terpadu

Redaksi
Redaksi
Rapat bersama dengan Kementerian Transmigrasi RI Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi secara daring (Sumber: Dinas Kominfo SP Luwu Timur)

Pemerintah Kabupaten Luwu Timur (Lutim) tengah bersiap mengembangkan kawasan Mahalona sebagai salah satu Kawasan Ekonomi Transmigrasi Terpadu (KETT) di Indonesia.

Dalam rangka mendukung rencana tersebut, sejumlah perangkat daerah di Luwu Timur mengikuti rapat koordinasi daring bersama Kementerian Transmigrasi RI, Jumat (31/1/2025).

Rapat yang berlangsung di Aula Media Center Dinas Kominfo-SP Lutim ini melibatkan Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja, Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda), serta Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah.

Pertemuan ini membahas pemenuhan data strategis yang dibutuhkan dalam proses pengembangan kelembagaan ekonomi di kawasan transmigrasi.

Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Luwu Timur, Kamal Rasyid mengungkapkan bahwa pemerintah pusat menargetkan sinergi data guna mempercepat realisasi program KETT.

“Direktur Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Transmigrasi, Muhammad Qufal Umaternate, mengharapkan Luwu Timur dapat segera menyusun dan menyampaikan berbagai dokumen, termasuk data potensi komoditas unggulan, masterplan, hingga analisis dampak lingkungan,” kata Kamal.

Mahalona menjadi salah satu dari lima kawasan transmigrasi di Indonesia yang dipersiapkan untuk menjadi KETT. Dari 158 kawasan transmigrasi yang ada, hanya lima yang masuk dalam prioritas pengembangan ekonomi terpadu, dan Mahalona menjadi salah satunya.

Menurut Kamal, penetapan Mahalona sebagai KETT merupakan langkah strategis bagi pertumbuhan ekonomi daerah.

“Harapannya, kawasan ini bisa menjadi model percontohan yang mengintegrasikan sektor pertanian, industri, dan perdagangan secara berkelanjutan. Dengan dukungan lintas kementerian, Mahalona diharapkan berkembang menjadi pusat ekonomi mandiri yang menopang wilayah sekitarnya,” ujarnya.

Ia menambahkan, konsep transmigrasi ke depan tidak hanya berorientasi pada pemindahan penduduk, tetapi juga mencakup penguatan infrastruktur, konektivitas transportasi, serta pembangunan ekonomi berbasis potensi lokal.

“Kami ingin memastikan bahwa transmigrasi bukan hanya soal relokasi, tetapi juga peningkatan kesejahteraan masyarakat yang menetap di kawasan tersebut,” pungkasnya.

Artikel ini Terselenggara Atas Kerjasama Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dengan Luwuraya.com