Isu money politik hangat jelang pelaksanaan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Palopo begitupun dengan Pilkada Sulawesi Selatan (Sulsel) yang akan digelar bersamaan 22 Januari 2013 mendatang.
Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Palopo akan gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menuju pemilu yang bersih dan berkualitas.
Divisi Tindak Lanjut Pelaporan dan Anggaran Panwas kota Palopo Hisma Kahman saat ditemui luwuraya.com Kamis (4/10/12) mengatakan Money Politik berpotensi terjadi dalam pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palopo dan Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan perlu diawasi, dimana hampir setiap daerah di Indonesia dalam pelaksanaan pemilihan masih menggunakan cara-cara money politik.
“Money politik berpotensi terjadi pada setiap pilkada, untuk itu Panwaslu akan selalu memantau dengan tata kerja Panwaslu yakni mencegah dan menindak, dan juga akan menyosialisasikan ini ke semua lapisan masyarakar,” ujarnya.
Menurut Hisma, sosialisasi di masyarakat dapat dilakukan antara lain seperti adanya larangan terhadap money politik. “Akan kami jelaskan kepada masyarakat, akibat yang terjadi jika meladeni money politik, serta akan memberi ruang kepada warga untuk melaporkan tinakan dugaan pelanggaran,” kata Hisma.
Meski saat ini Panwaslu fokus pada verifikasi pasangan calon perseorangan dan pemutakhiran data pemilih, akan tetapi dalam verifikasi pasangan calon perseorangan tetap mengawasi kemungkinan adanya praktek money politik yang dilakukan calon perseorangan.
“Dalam verifikasi calon perseorangan sekarang ini kami tetap mengawasi praktek money politik hingga tuntas, meski saat ini belum ada temuan kecurangan terhadap calon perseorangan,” terangnya.
Hisma menambahkan bahwa untuk menuju pemilu yang bersih dan berkualitas KPU dan Parpol dalam memerangi praktik money politik sangat berperan.
“KPU dan Parpol sangat berperan dalam mengantisipasi money politik, apalagi setiap Parpol punya pendidikan politik di masyarakat,” ujarnya. (c)
Amran Amir