Ancaman masyarakat Sorowako yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Asli Sorowako (LMAS) dan Forum Komunikasi Pemuda Asli Sorowako (FKPAS), yang akan melakukan aksi demonstrasi besar-besaran pada 30 Agustus mendatang, langsung mendapat respon dari Presiden Direktur PT Vale Indonesia, Nico Kanter.
Dalam siaran persnya, Nico mengatakan masalah F-Lagoon terlah menjadi perhatian serius bagi PT Vale Indonesia untuk dicarikan solusi terbaik.
”Kami telah melakukan analisa secara mendalam dari sisi teknis dan lingkungan untuk mencari solusi yang dapat meminimasi dampak lingkungan sesuai dengan aturan yang berlaku, dan juga telah beberapa kali bertemu dengan berbagai pihak, baik masyarakat dan pemerintah Kabupaten Luwu Timur, untuk menyelesaikan soal F-Lagoon ini,” ujar Nico.
Menurutnya, pada prinsipnya, PT Vale Indonesia mengharapkan soal F-Lagoon dapat diselesaikan dengan solusi terbaik bagi semua pihak.
“Kami juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur untuk mendapatkan arahan bagaimana sebaiknya untuk menyelesaikan soal F-Lagoon ini. Sementara ini proses dialog dengan masyarakat dan pemerintah Kabupaten Lutim masih terus berjalan untuk mendapatkan solusi yang terbaik bagi semua pihak” ungkapnya.
Meski begitu, Nico tidak merincikan, kapan waktu pasti pihaknya akan menutup fasilitas pembuangan limbah rumah tangga yang berlokasi di pusat pemukiman warga tersebut.
Sebelumnya, warga Sorowako yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Asli Sorowako (LMAS) dan Forum Komunikasi Pemuda Asli Sorowako (FKPAS), mendesak kepada PT Vale Indonesia untuk segera menutup fasilitas F-Lagoon, yang merupakan kawasan pembuangan limbah rumah tangga oleh perusahaan.
Desakan tersebut merujuk pada kesepakatan antara masyarakat dengan PT Vale Indonesia pada 13 juni lalu, dimana perusahaan telah menyepakati untuk segera menutup fasilitas F-Lagoon tersebut.
Warga pun memberikan tenggat waktu kepada manajemen perusahaan hingga 30 Agusutus mendatang agar segera merealisasikan penutupan kawasan F-Lagoon itu.
“Jika perusahaan tidak juga mengindahkan, maka kami akan menutup langsung area itu dan akan melakukan demonstrasi besar-besaran,” ujar perwakilan warga, Andi Karman, beberapa waktu lalu.
Untuk diketahui, fasilitas F-Lagoon adalah kawasan pembuangan limbah rumah tangga oleh PT Vale Indonesia yang dimanfaatkan oleh 15 fasilitas perusahaan seperti rumah sakit dan bandara. Lokasi F-Lagoon itu sendiri adalah bangunan lama yang berada di kawasan perumahan.
Awalnya, protes warga ini dilakukan akibat bau menyengat dari pengolahan limbah rumah tangga milik PT Vale Indonesia itu. Dalam sejumlah pertemuan, PT Vale Indonesia telah menyanggupi untuk segera menutup F-Lagoon itu dengan solusi pembangunan lagoon-lagoon di masing-masing fasilitas milik perusahaan. Sayangnya, kesepakatan itu belum juga direalisasikan oleh PT Vale Indonesia hingga saat ini.
Alpian Alwi