Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara menggelar upacara bendera dalam rangka pembukaan Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di halaman kantor Bupati Luwu Utara, Jumat (17/1/14).
Upacara K3 ini sekaligus sebagai tanda dimulainya Bulan K3 Nasional tahun 2014. Dalam upacara gabungan yang dihadiri seluruh jajaran unsur muspida Kabupaten Luwu Utara itu, Wakil Bupati Indah Putri Indriani bertindak sebagai inspektur upacara sekaligus memimpin langsung pembukaan Bulan K3 di Luwu Utara.
Dalam sambutan tertulis Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang dibacakan Indah disebutkan bahwa pelaksanaan Bulan K3 di seluruh Indonesia dimaksudkan untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat industri agar bersatu padu bersama pemerintah dan masyarakat luas untuk terus berusaha mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan melaksanakan budaya K3 di lingkup perusahaan masing-masing.
“Bulan K3 adalah bulan di mana dimulainya sebuah gerakan antisipasi terhadap keselamatan dan kesehatan kerja masyarakat industri. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat industri agar bersatu padu dengan pemerintah dan masyarakat luas untuk terus berusaha mencegah terjadinya kecelakaan kerja melalui budaya K3 di lingkungan masing-masing,” ujar Indah dalam sambutan Menakertrans.
Indah melanjutkan, pelaksanaan K3 tidak hanya tanggung jawab pemerintah saja, teta;pi juga menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk masyarakat industry itu sendiri, dalam menghadapi persaingan globalisasi dan perdagangan bebas yang semakin masif terjadi di era globalisasi sekarang ini.
Menurutnya, keselamatan kerja merupakan hak dasar setiap tenaga kerja. Olehnya itu diperlukan perlindungan kerja yang ketat bagi masyarakat industri agar tidak lagi terjadi kecelakaan-kecelakaan kerja seperti yang pernah terjadi beberapa tahun yang lalu.
Indah mencontohkan, kasus Freeport di Timika terjadi akibat tidak diberlakukannya budaya K3 sebagai standard keselamatan kerja di sana.
“Nah, untuk mengurangi terjadinya kecelakaan kerja, maka perlu diberlakukan budaya K3. Dan yang punya peran penting dalam menyukseskan ini adalah semua pihak, tidak hanya pemerintah, tetapi juga masyarakat luas. Oleh karena itu, pimpinan perusahaan, para pekerja, serikat buruh, asosiasi, perguruan tinggi dan masyarakat harus menyadari pentingnya K3 yang berimplikasi pada menurunnya angka kecelakaan kerja. Mari kita gerakkan masyarakat guna mewujudkan budaya K3 ini,” ujar Indah.