Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Kota Palopo memperkenalkan pola tanam System of Rice Intensification (SRI) kepada petani. Pola tanam ini diklaim lebih efisien dan efektif dan pelaksanaannya dan mendapat pendampingan dari Kodim 1403 Sawerigading.
“Pola tanam baru ini akan menghasilkan produksi 1-2 Ton lebih banyak per hektar-nya, dibanding dengan pola tanam konvensional”, kata Kepala Dispertanak Kota Palopo, Masjaya, di Kelurahan Purangi, Kecamatan Sendana, Sabtu (8/2/14).
Selain itu, Majaya mengatakan bahwa tujuan pola tanam SRI ini juga untuk memperbaiki kualitas lahan sawah dan efesiensi penggunaan saprodi serta air. Dengan demikian maka pendapatan petani akan lebih bertambah mengikuti peningkatan hasil produksi dan efisien. Ditambahkan oleh Masjaya bahwa tahun ini sasaran pelaksanaan pola tanam SRI ini seluas 1.500 Ha.
Pengembangan pola tanam SRI ini merupakan Program Peningkatan Beras Nasional (P2BN) yang dibiayai oleh bantuan sosial Kementerian Sosial dan langsung diterima oleh kelompok-kelompok tani. Khusus di Kecamatan Sendana, Kadis Pertanian dan Peternakan megatakan bahwa ada 12 kelompok tani yang mendapat bantuan sosial tersebut.
Total lahan yang akan melaksanakan pola tanam SRI di Kota Palopo 1.500 Hektar dan khusus di Kecamatan Sendana seluas 240 Ha. Tiap hektar sawah yang mengembangkan pola tanam SRI ini akan dibiayai sebesar Rp 2 Juta.
Pada acara Penanaman Perdana Padi SRI di Persawahan Lewadang, Kelurahan Purangi ini dibuka oleh Asisten Administrasi Pembangunan, Burhan Nurdin, yang mewakili Wali Kota Palopo. Burhan mengingatkan agar pola tanam intensifikasi ini agar dimaksimalkan, karena peluang untuk mencetak sawah baru di Kota Palopo sangat sulit dilakukan.
“Alih fungsi lahan persawahan menjadi pemukiman baru sangat massif terjadi akhir-akhir ini. Kita juga sulit untuk membendung itu karena permintaan akan hunian layak juga semakin hari semakin besar seiring peningkatan jumlah kelas menengah baru di Kota Palopo”, kata Burhan.