Bupati Luwu Timur, Andi Hatta Marakarma mengakui jika perambahan hutan di wilayah konsesi perusahaan tambang nikel milik PT Vale Indonesia sangat memprihatikan saat ini sehingga perlu dilakukan penanganan dengan cepat.
Menurutnya, dengan adanya pertemuan ini dirinya mengharapkan adanya solusi tentang penanganan perambahan yang saat ini terjadi di PT Vale Indoensia.
“Kami berharap agar bapak Wakapolda dapat memberikan solusi paling tidak dapat diminimalisir, semakin cepat kita menanganinya semakin baik,” ungkap Hatta pada acara temu wicara yang berlangsung digedung Simpurusiang, Kecamatan Malili, Minggu (03/05/15) sore ini.
Pada acara temu wacana ini, Hatta meminta kepada pihak PT Vale untuk mengamankan konsesinya karena yang bertanggung jawab semua itu adalah pihak PT Vale. “Kita sering membahas ini tetapi intinya di Vale sendiri,” ungkap Bupati dua periode ini.
Selain itu, dirinya juga meminta agar PT Vale segera menyelesaikan masalah tersebut dengan tidak menunda masalah itu. “Jangan mencari masalah selesaikan yang bisa diselesaikan dan PT Vale terkesan mengulur – ulur waktu sehingga saya khawatir jangan sampai masyarakat tidak lagi mempercayai.”
“Saya juga sudah menekankan kepada kepada pemerintah kecamatan dan desa agar teliti dalam mengeluarkan surat-surat keterangan tanah,” ungkap Hatta.
Sementara itu, Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Sulawesi Selatan dan Barat, Brigjen Pol. Ike Edwin mengatakan saat ini adat sudah mulai tertinggal sehingga banyak hal-hal yang tidak bisa diselesaikan. Padahal, dengan adat pastinya seluruh masalah akan dapat diselesaikan dengan baik.
“Boleh kaya tetapi kalau tidak beradat maka bisa saja menjadi rakus, dikampung saya kalau ada masalah tanah maka saya akan selesaikan secara adat dan tidak usah kemana-mana,” ungkap Ike Edwin.
Menurutnya, sebelum Republik Indonesia ini ada, yang ada adalah raja – raja Nusantara.
“Dimakassar tidak ada lagi yang melakukan demo dengan cara membakar ban karena kita mengutamakan adat Sulawesi Selatan yakni Siri Na Pacce, saat ini salah satu program kita yakni Ma’ Bulo sibatang, mudah-mudahan cara Ma’ Bulo Sibatang ini dapat diterapkan di Luwu Timur,” ungkap Ike.