Warga SP1 Mahalona, kecamatan Towuti, Muh Samad mengaku merugi pasca tanaman jenis mericanya itu telah digusur untuk dibuatkan lahan percetakan sawah baru tahun 2016.
Menurutnya, jumlah pohon merica yang ditanam dilahan itu sebanyak 1.000 pohon. Dari jumlah itu, 377 pohon merica telah digusur oleh pihak terkait dengan menggunakan alat berat.
“Mereka tidak pernah koordinasi soal ini dan langsung menggusur tanaman kami,” ungkap Samad yang ditemui dikantor Dinas Nakertansos Luwu Timur, Selasa (31/5/16)
Dirinya berharap, Pemerintah dapat memberikan solusi soal ratusan tanaman itu. “Kami mau tanaman kami diganti rugi pak,” ungkap Samad.
Sementara itu, Kepala Dinas Nakertransos Luwu Timur, Mas’ud Masse yang menemui warga itu tidak dapat berbuat banyak. Dirinya hanya menyarankan agar berkoordinasi langsung dengan dinas Pertanian.
“Saya sarankan agar persoalan ini dikomunikasikan dengan pertanian karena ini soal percetakan sawah, saya juga akan bantu komunikasikan, bagaimanapun juga warga transmigrasi bagian dari kami,” ungkapnya.
Kadis Pertanian, Perkebunan, Peternakan (PPP) Luwu Timur, Muharif yang dikonfirmasi via telepon tidak berhasil. Handphonenya aktif namun tidak dijawab.