Pemerintah Kota Palopo bersama masyarakat nelayan menggelar pesta laut atau ritual adat ‘maccera tasi’ di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kota Palopo, Senin 10 April 2017.
Esensi dari kegiatan maccera tasi’ tersebut adalah wujud syukur atas peningkatan perekonomian nelayan di Kota Palopo, yang secara turun temurun diwariskan masyarakat Palopo.
Wali Kota Palopo, H Muhammad Judas Amir, pada kesempatan itu menyampaikan pentingnya kegiatan tersebut. Sebab pada acara itu diimplementasikan salah satu peraturan perundang-undangan, yakni bagaimana agar kita mengembangkan kebudayaan.
“Salah satu yang akan dicapai setelah berakhirnya kegiatan ini adalah bertambahnya persatuan diantara kita, satu dengan yang lain,” ungkap wali kota.
Pada kesempatan itu juga, wali kota menyampaikan harapannya agar acara maccera tasi’ tersebut menjadi agenda wisata, dan terkait itu, dirinya meminta agar dibuatkan regulasi khusus, baik petunjuk teknis dan waktu pelaksanaannya untuk kemudian disampaikan secara luas kepada masyarakat umum.
Pada pesta laut (maccera tasi’) dan festival Tanjung ringgit itu, digelar juga berbagai lomba, yakni, lomba perahu hias, lomba rakki, lomba tangkap bebek, lomba bala-bala, lomba perahu dayung, lomba perahu jalloro, lomba panjat pinang di laut, lomba menyulam pukat, lomba memasukkan benang ke dalam sojo atau jarum, dan ada juga lomba menyambung tali.
Ketua Panitia Kegiatan, Moh Hatta Toparakassi, SH, MH, dalam laporannya menyampaikan, syukuran pesta laut atau biasa disebut dalam bahasa masyarakat nelayan, maccera tasi’.
Ini adalah salah satu bagian elemen budaya peninggalan para leluhur yang menggambarkan keterkaitan hubungan baik antara umat manusia dengan yang maha pencipta maupun dengan seluruh mahluk hidup yang ada di alam.
Hadir juga pada kesempatan itu Datu Luwu, Andi Maradang Mackulau Opu To Bau, bersama perangkat kedatuan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Prov Sulsel H.A. Musyafar Syah, kepala unit kerja camat dan lurah lingkup Pemkot Palopo, serta masyarakat nelayan dan undangan lainnya.




