LUWU TIMUR – Dalam rangka meningkatkan peran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Luwu Timur, guna menentukan langkah-lagkah koordinasi dengan stakeholder terkait dalam merumuskan strategi pengendalian inflasi daerah khususnya menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2023, maka Pemerintah Kabupaten Luwu Timur menggelar Rapat High Level Meeting Forkopimda, di Kantor Desa Wanasari, Kecamatan Angkona, Jumat (16/12/2022).
Rapat High Level Meeting ini dipimpin langsung Bupati Luwu Timur, H. Budiman dan dihadiri Kajari Lutim, Muhammad Zubair, Perwira Penghubung, Mayor CBA Bachtiar, Wakapolres Lutim, Kompol Syamsul, Sekda Lutim, H. Bahri Suli, para Asisten dan Staf Ahli, para Kepala OPD, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Luwu Timur, Kepala BPS Lutim, Herbudiman Suandy, Pimpinan Perbankan, dan Kepala Desa Wanasari, Wayan.
Mengawali sambutannya, Bupati Budiman mengajak kita semua untuk bersama-sama membangun koordinasi guna menyamakan persepsi serta rencana aksi dalam mengendalikan kebutuhan pokok masyarakat.
“Hal ini penting guna menghindari terjadinya inflasi yang tinggi yang bisa menyebabkan terjadi kegagalan dalam pengendalian kemiskinan karna ketidakberdayaan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,” harap Bupati.
Menurutnya, identifikasi isu dan permasalahan sejak dini tentu sangat berguna bagi kita, dalam mengantisipasi serta mempersiapkan situasi dan kondisi mendatang, dengan menyiapkan lebih dini perencanaan maupun skenario yang bersifat antisipatif
“Menyikapi kondisi tersebut, kita selaku Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan seluruh komponen yang ada di Kabupaten Luwu Timur harus melakukan berbagai langkah sinergis, responsive, dan tepat sasaran dalam menyikapi potensi inflasi yang sudah mulai terasa dampaknya,” bebernya.
“Pertemuan kita hari ini, tentu saya harapkan tidak hanya sebatas seremonial semata, tapi kita harus dapat membuat rencana aksi yang berdaya guna dan berhasil guna, untuk memastikan agar kebutuhan masyarakat, terutama sembako tidak terganggu dan terciptanya keterjangkauan harga pangan strategis, yang dapat mendukung perdagangan serta logistik,” jelas Bupati Luwu Timur. (*)