LUWU TIMUR – Fraksi Hanura melalui Juru Bicaranya, Alpian Alwi mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bupati yang memberikan dukungan dan support dalam menyelesaikan pembahasan duah buah Ranperda inisiatif tersebut.
“Kami berharap agar dalam setiap proses pembahasan, saudara Bupati dapat mendelegasikan dinas terkait dalam penyempurnaan Rancangan ini nantinya bersama-sama Panitia Khusus,” kata Alpian saat menyampaikan jawaban Fraksi Hanura terhadap jawaban Kepala Daerah terhadap Ranperda tentang Sistem Pertanian Organik dan Ranperda tentang Pengelolaan Perikanan Tangkap dan Perikanan Budidaya, pada Rapat Paripurna DPRD Lutim, Selasa (12/09/2023).
Lanjut Alpian Alwi, Ranperda tentang Sistem pertanian organik ini nantinya akan mendorong pengembangan pertanian yang lebih berkelanjutan dengan mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang berpotensi merusak lingkungan.
Ia menilai, Pertanian organik cenderung menghasilkan produk-produk pertanian yang lebih sehat dan bebas dari residu kimia berbahaya sehingga dapat meningkatkan kesehatan masyarakat.
“Pengurangan resiko kesehatan petani terhadap pestisida kimia berbahaya, sehingga dapat membantu melindungi kesehatan dan keselamatan petani. Dengan Perda ini, dapat memberikan dukungan kepada Petani lokal untuk beralih ke pertanian organik, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani,” tuturnya.
Terkait Ranperda tentang Pengelolaan Perikanan Tangkap dan Perikanan Budidaya. Alpian menjelaskan bahwa, hal ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian dan kedaulatan nelayan dan pembudidaya ikan dalam rangka mewujudkan taraf kesejahteraan dan kelangsungan hidup yang lebih baik.
“Melalui Perda ini, nantinya juga dapat memberikan kepastian hukum bagi para nelayan dan pembudidaya ikan agar merasa nyaman dan aman dalam melakukan aktifitas sehari – harinya. Selain itu, dalam keberlangsungan pengelolaan perikanan tangkap dan budidaya perikanan dipastikan dapat melibatkan seluruh stakeholder terkait dalam mewujudkan kesejahteraan para nelayan dan pembudidaya,” tutup Alpian. (*)




