DPRD Palopo merespon baik demo yang dilakukan Mahasiswa HMI Cabang Palopo atas dugaan adanya intervensi dari pihak tertentu yang memiliki kepentingan politik dalam penetapan Komisioner KPU Sulsel sebagai upaya memperkuat status quo, dimana terjadi kejanggalan dalam proses seleksi.
Komisi I DPRD Palopo Alfri Jamil kepada luwuraya.com mengatakan bahwa permintaan mahasiswa HMI akan segera direspon dan menembuskan ke KPU Provinsi Sulsel.
“Kita sangat respon dengan baik kehadiran Mahasiswa dari HMI dan kami akan menembuskan pernyataan sikap mereka ke DPRD Provinsi Sulawesi selatan,” jelasnya.
Bukan hanya itu Alfri juga merasa keberatan atas dugaan kejanggalan dalam rekruitmen KPU Sulsel seperti yang dilontarkan demonstran bahawa sebelumnya salah satu dari calon Komisioner KPU Sulsel asal Lutim, lolos dalam 10 besar, namun setelah diumumkan tak satupun perwakilan dari Tana Luwu atau Luwu Raya yang jadi Komisioner KPU Sulsel.
“Kami dari Luwu Raya merasa dikucilkan dengan kondisi ini, kalau begitu Luwu Raya Harus Pisah dari Sulsel,” tegasnya.
Hal yang sama diungkapkan Ketua Komisi I DPRD Palopo Andi Falsafah bahwa jika ada masalah dalam perekrutan maka Provinsi cari akar masalahnya jika memang ada.
“DPRD Palopo akan keberatan jika Gubernur Sulsel tidak mengambil sikap dengan hal ini, bila perlu bentuk pemisahan diri dengan Pemprov Sulawesi Selatan,” ujarnya.
Menurut Falsafah, anggota DPRD Provinsi Perwakilan Luwu Raya harus respon terhadap hal ini.
“Anggota DPRD Provinsi Sulsel asal Luwu Raya harus turun dan ini merupakan tanggung jawabnya,” paparnya.
Amran Amir




