Wakil Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani tiba-tiba mengaku jika dirinya adalah seorang ‘Sarjana Cokelat’. Sebutan Sarjana Cokelat itu disebut karena disetiap kesempatan, dirinya selalu bersemangat jika diajak untuk membicarakan tentang salah satu komoditi andalan Luwu Utara itu.
“Saya ini kalau bicara kakao (cokelat), saya sangat bersemangat. Itulah terkadang kenapa saya disebut ‘sarjana cokelat’. Jadi, terimakasih saya diundang di acara ini,” ujar Indah di hadapan ratusan peserta pertemuan stakeholder kakao Luwu Raya, di Aula La Galigo Kantor Bupati.
Indah pun berharap, agar petani kakao fokus pada satu jenis komoditi saja agar memudahkan dalam pengelolaan mulai dari penanaman, pemeliharaan, panen hingga pasca panennya.
“Tidak hanya di Luwu Uatara saja, kakao bahkan telah menjadi komoditi unggulan di Sulawesi Selatan. Kakao sangat berperan dalam penciptaan lapangan kerja, sebagai sumber PAD, sumber pendapatan petani, dan sumber devisa Negara,” ungkapnya.
Dia menguraikan, jumlah keluarga petani yang bergerak dikakao di Sulawesi Selatan mencapai 255 ribu kepala keluarga. “Luar biasa potensi kakao kita, khususnya di Luwu Raya ini. Jadi, petani harus fokus satu komoditi saja. Kalau ingin meningkatkan produktifitas kakao, ya cukup kakao saja,” ajak Indah.
Meski begitu, Indah mengembalikan harapan tersebut kepada masing-masing petani. “Semua kembali kepada selera dan kehendak pasar dan petaninya, membangun itu memerlukan komitmen dan komitmen itu harus kita bangun bersama-sama. Dengan adanya wadah perkakaoan ini kita bangun komitmen dengan kerja sama dan kerja secara cerdas,” ujarnya.