Luwuraya.comLuwuraya.comLuwuraya.com
  • Berita
    • Metro
    • Hukum
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Luwu Timur
    • DPRD Luwu Timur
  • Wisata
    • Budaya
    • Kuliner
    • Rekreasi
  • Infografis
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Hoby
    • Komunitas
  • Lainnya
    • Foto
    • Video
    • Opini
    • Sport
Reading: Pemerintahan Jokowi-JK Bisa Mengurangi Ketimpangan Pendapatan
Font ResizerAa
Luwuraya.comLuwuraya.com
Font ResizerAa
Cari
  • Berita
    • Metro
    • Hukum
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Luwu Timur
    • DPRD Luwu Timur
  • Wisata
    • Budaya
    • Kuliner
    • Rekreasi
  • Infografis
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Hoby
    • Komunitas
  • Lainnya
    • Foto
    • Video
    • Opini
    • Sport
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Pengaduan
  • Redaksi
  • Tentang Kami
Ekonomi

Siap-Siap! Besok Ada Pasar Murah di Anjungan Sungai Malili, Tanpa Syarat KTP!

Politik

DPRD Luwu Timur Gelar Paripurna Penandatanganan Nota Kesepakatan Perubahan KUA dan PPAS 2025

Ekonomi

Bupati Luwu Timur Kunjungi UPS Giwangan Yogyakarta, Cari Solusi Krisis Sampah

Pendidikan

Puspawati Apresiasi Film “Sarung Baru untuk Bapak”, Puji Nilai Inspiratifnya

Budaya

Pengukuhan Mincara Malili, Pemerintah Lutim Tegaskan Komitmen Lestarikan Budaya Adat

Ekonomi

Ironi Balambano: Hidup di Sekitar PLTA Raksasa, Warga Masih Gelap Gulita

Ekonomi

Pemkab Lutim dan PT Vale Teken MoU Strategis untuk Dorong Kesejahteraan Daerah

Metro

Pemkab Lutim Serius Wujudkan Bandara Malili, Audiensi ke Kemenhub

Beranda » Berita » Pemerintahan Jokowi-JK Bisa Mengurangi Ketimpangan Pendapatan
Opini

Pemerintahan Jokowi-JK Bisa Mengurangi Ketimpangan Pendapatan

Redaksi
Redaksi 13 Juni 2014
Share
SHARE

Jumlah penduduk miskin dan angka kemiskinan memang menurun selama era pemerintahan SBY-Boediono. Sebagian masyarakat bahkan menjadi sejahtera bahkan kaya. Akan tetapi sekitar 28 juta orang masih miskin dan 70 juta orang tengah berjuang agar tidak menjadi miskin.

Ginirasio yang cenderung meningkat, porsi konsumsi 20 persen penduduk teratas yang meningkat diikuti porsi yang menurun dari 20 persen yang terbawah, distribusi simpanan di bank umum atas dasar nominal, serta indikator lainnya menegaskan bahwa ketimpangan pendapatan di Indonesia semakin memburuk.

Diskusi terbatas dari Barisan Intelektual Muslim Nusantara (BISMA) siang ini menyimpulkan bahwa masalah kemiskinan masih cukup serius dan kini ditambah dengan peningkatan ketimpangan pendapatan antar kelompok masyarakat. Diskusi BISMA menghasilkan beberapa rekomendasi kebijakan untuk pemerintahan mendatang. BISMA merupakan komunitas diinisiasi dan digerakkan terutama oleh mantan aktivis mahasiswa tahun 1990-an dari berbagai kota, khususnya yang berasal dari gerakan mahasiswa Islam seperti HMI MPO.

“Rekomendasi diskusi antara lain adalah redistribusi yang dilakukan melalui sistem perpajakan yang progresif, dimana penerimaan pajak digunakan untuk melindungi mereka yang kurang beruntung. Aturan perpajakan yang progresif harus dimplementasikan sampai pada hal detil dan konsisten dalam pelaksanaannya. Program kemiskinan musti diperbaiki dan ditingkatkan efektifitas dan efisiensinya,” kata Dr. Suryadi Nomi moderator dalam putaran diskusi yang berlangsung di Jakarta ini.

BACA JUGA:

Naili, Pilihan Rasional untuk Menggantikan Trisal Tahir di PSU Palopo

Suryadi menambahkan Forum merekomendasikan perlunya peningkatan equality of opportunity, agar tiap orang memiliki kesempatan yang sama dalam meningkatkan kesejahteraan. Misalnya dalam pendidikan semua jenjang, pelayanan kesehatan, dan inklusi keuangan. Namun tantangannya adalah jika kebijakanya “market driven” dalam kondisi government yang lemah, rangkaian kebijakan jenis ini kemungkinan juga tidak efektif.

Sebagaimana telah dinyatakan pada pembukaan rangkaian roundtable discussion BISMA hari minggu lalu, Suryadi memastikan bahwa semua hasil diskusi di beberapa kota dengan berbagai topic ini nanti akan diserahkan kepada Jokowi pada akhir bulan. “Kami percaya, pemerintahan Jokowi-JK akan akomodatif terhadap berbagai masukan. Dalam tema kali ini, BISMA percaya Pemerintahan mereka akan mampu mengurangi jumlah penduduk miskin. Mereka juga akan mampu menghentikan laju peningkatan ketimpangan pendapatan dan berangsur memeratakannya. Hal itu sudah diindikasikan oleh rekam jejak Jokowi, serta pernyataan program-program dan pendekatannya jika menjadi Presiden.”

 

Baca Juga Berita Rekomendasi Lainnya

Hasil Sidang DKPP dan Implikasinya Terhadap Sidang MK: Pengaruh Tidak Langsung yang Krusial

OPINI | Pilkada 2024 : Pemenang Tergantung Dekkeng

Program Inspiratif Kader PDIP Dari Ujung Timur Sulawesi Selatan

OPINI: MUSYAWARAH NASIONAL KKLR-KKTL ‘Menyatunya Semangat, Ide dan Gagasan’

OPINI | Totalitas Syamsul Chaeruddin di Turnamen Amsal Sampetondok Cup

Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Email Copy Link Print
Previous Article Jelang Masa Pensiun, 200 PNS Ikuti Sosialisasi Ketaspenan
Next Article Koalisi Pendukung Jokowi-JK di Lutim Dideklarasikan
Pilkada Palopo Usai, Pj Wali Kota: Tidak Ada yang Kalah, Rakyat adalah Pemenang
11 Juli 2025
KPU Kota Palopo Tetapkan Naili Trisal–Akhmad Syarifuddin sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Terpilih
11 Juli 2025
MK Jadwalkan Putusan Sela Sengketa Pilwalkot Palopo pada 26 Juni 2025
24 Juni 2025
Usai Kawal PSU, ASN Palopo Diingatkan Jaga Kondusifitas
17 Juni 2025
Apakah PSU Jilid II Kota Palopo Bisa Terjadi?
13 Juni 2025
Selengkapnya
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Pengaduan
  • Redaksi
  • Tentang Kami
Menu
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Pengaduan
  • Redaksi
  • Tentang Kami
© Kawal Media Consulting. Luwuraya Media Kreatif. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?