Isu maraknya mafia tender di Kabupaten Luwu Timur membuat pihak kepolisian setempat langsung mengambil sikap. Kepala Kepolisian Resor Luwu Timur, AKBP Rio Indra Lesmana menegaskan telah memerintahkan anggotanya untuk melakukan penyelidikan.
Kepada media ini, Rio menegaskan akan menindak lanjuti pemberitaan sejumlah media soal mafia tender tersebut. Untuk langkah awal, kami akan melakukan klarifikasi kepada Koordinator Komite Pemantau Eksekutif dan Legislatif (Kopel) Yamin Maguna.
“Kami akan melakukan klarifikasi kepada Koordinator Kopel, Yamin Magguna terlebih dahulu agar isu maraknya mafia tender yang belakangan ini tersebar dimedia dapat segera kita tuntaskan,” ungkap Rio.
Sebelumnya, Koordinator Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Luwu Timur, Yamin Magguna buka-bukaan tentang adanya praktek mafia tender pada ULP Luwu Timur itu.
Bahkan, dirinya terang-terangan menyebutkan jika ketua Kelompok Kerja (Pokja) ULP Lutim, Andi Ikhsan Bassaleng sangat berperan dalam meminta fee atau jatah yang besarannya mencapai hingga 10 persen dari nilai tender kepada peserta lelang, sebagai syarat untuk menetapkan pemenang tender.
Dirinya mencontohkan, pada proyek Lanjutan Pembangunan Drainase Dusun Lambaru, Desa Tampinna, Kecamatan Angkona tahun2014 yang anggaran lebih dari Rp400 juta, Fee nya keluar sebanyak Rp40 juta diserahkan langsung ke Ketua Pokja, Andi Ikhsan Bassaleng melalui pemenang tender, Albertus Malaka.
Dia juga menuding jika mafia tender ini terjadi secara terorganisir, dan bahkan melibatkan sejumlah pejabat dilingkup Pemkab Luwu Timur. Menurutnya, semua aktifitas tender yang dilakukan oleh pihak ULP harus melalui Kepala Badan (Kabag) Ekonomi Pembangunan Luwu Timur, Farida Clara sehingga kuat dugaan adanya intervensi langsung.
“Semua tender ini kan satu pintu, dan pintunya ini lewat Ekbang jadi pastilah ada intervensi dari atas,” ungkap Yamin.
Sementara itu, Kabag Ekonomi Pembangunan (Ekbang) Luwu Timur, Farida Clara yang dihubungi oleh sejumlah awak media melalui via telepon membatah jika kegiatan tender tersebut satu pintu di Ekbang.” Kalau ada yang perlu dipertanyakan silakan melalui bagian humas saja,” ungkap Clara dengan singkat.