Salah satu instrumen kebijakan yang dijalankan pemerintah untuk mengembangkan, menerapkan dan memanfaatkan teknologi tepat guna agar dapat memberikan nilai tambah pada perekonomian masyarakat adalah dilakukannya Gelar Teknologi Tepat Guna Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.
Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan Dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Luwu Timur menggelar kegiatan temu lapang gelar teknologi pertanian tepat guna yang berlangsung di Desa Cendana Hitam Timur Kecamatan Tomoni Timur, Kamis (11/09).
Kepala BP4K, Nursih Hariani dalam laporannya mengatakan pemanfaatan sumber daya alam perlu diarahkan secara bijaksana melalui penguatan sumber daya manusia dan pengorganisasiannya. Inilah tujuan utama gelar teknologi ini sehingga masyarakat khususnya petani dalam mengelolah sumber daya alam yang ada di sekitarnya dapat memamfaatkan teknologi tepat guna, dapat menghasilkan produk yang memiliki standarisasi dan daya saing.
“Gelar teknologi ini dilakukan dalam beberapa metode seperti demonstrasi cara dan hasil, melalui pameran; pemutaran film, penyebaran brosur, leaflet, pemasangan poster dan diskusi. Melalui metode ini, pelaku utama dan pelaku usaha akan lebih mudah memahami berbagai hal yang berkaitan dengan penerapan teknologi pertanian sehingga mampu mengelolah sumber daya alam dan sumberdaya lainya lebih baik lagi,” jelasnya
Disamping itu, kata Nursih, gelar teknologi ini juga dapat menjadi wadah untuk melakukan uji terap paket teknologi hasil penelitian dalam mendapatkan kesesuaian paket atau komponen teknologi yang di hasilkan dengan kondisi biofisik dan sosial ekonomi setempat serta dapat menjadi ajang promosi teknologi unggulan yang tepat guna dan telah
dikaji berdasarkan kesesuaian daerah/spesifik lokasi (On Farm Adaptive Research).
beberapa kegiatan gelar teknologi diantaranya memanfaatkan Azolla sebagai salah satu pakan alternatif bagi ternak ikan, pembuatan pelet ikan, pemanfaatan silase sebagi sumber pakan ternak dimusim paceklik, pemanfaatan kultivator, gasrok dan alat tugal tanaman jagung, teknologi pengolahan hasil pertanian seperti kripik dan abon, kemudian
alat kemas kembung untuk produk mudah hancur seperti kripik dan alat kemas hampa udara bagi produk biji-bijian dan pemanfaatan transpantar dengan metode pembibitan tanpa menggunakan dapok atau talang yang selama ini lambat diadopsi petani karna harganya yang relatif mahal.
Asisten Pemerintahan Setdakab Luwu Timur, Syahidin Halun mengatakan Pembangunan pertanian ini akan berhasil jika segenap komponen yang terlibat secara bersama-sama mendukung, baik dalam bentuk perencanaan yang terpadu, pengawalan dan pembinaan yang terus menerus. Untuk mewujudkan harapan ini tentunya perlu upaya bersama yang terencana.
“Apalagi saat ini perkembangan pengelolaan Pertanian di Luwu Timur sering dijadikan objek kunjungan dari beberapa daerah lain yang sama-sama berfokus pada pengembagan pertanian,” jelasnya.
Lanjutnya, Gelar Teknologi ini merupakan kegiatan strategis dalam merubah mindset dan paradigma masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya alam. olehnya itu diharapkan kegiatan ini tidak bersifat seremonial semata, namun ada tindak lanjut dari kegiatan ini.
Diakhir acara dilakukan penyerahan bantuan hibah Alsintan 1 unit Rice Transplanter atau mesin tanam padi dari Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Luwu Timur kepada Gapoktan Sumber Maju Desa Margomulyo Kecamatan Tomoni Timur.(hr/hms)




