Pemilihan Wali Kota dan Wakil wali kota Palopo akan dihelat pada tahun 2018 mendatang. Meski tergolong cukup lama namun sejumlah Partai Politik (Parpol) terlihat mulai melirik Bakal Calon (Balon) yang akan diusungnya.
Seperti yang akan dilakukan oleh partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ini. Partai yang dinakhodai oleh Oesman Sapta Odang tersebut tetap menjadikan kader sebagai prioritas untuk diusung maju di Pilwalkot Palopo nantinya.
Kader Hanura, Abidin Arief mengatakan, partai Hanura adalah partai yang mengedepankan internal atau kader partai sendiri. Saat ini, partai Hanura sudah mulai bergerak untuk melirik siapa figur internal partai yang layak diusung dalam pesta demokrasi lima tahunan ini.
Selain kader, kata ketua OKK Partai Hanura Luwu Timur ini, partai juga pastinya akan membuka ruang kepada siapa saja Balon dari eksternal yang ingin mengendarai partai pengemban amanah suci Hati Nurani Rakyat tersebut.
“Hanura punya mekanisme sendiri atau cara sendiri untuk mengusung calonnya di Pilwalkot Palopo dengan melihat hasil survey yang akan diturunkan oleh partai. Hanya saja, Hanura selalu konsisten mengedepankan kadernya,” kata Abidin.
Ia menjelaskan, sejumlah Balon dari eksternal sendiri seperti, Kepala Dinas (Kadis) Koperasi dan UKM kota Palopo, Karno, S. Sos juga menjadi lirikan partai Hanura untuk posisi Wakil Wali Kota. Karno dinilai partai sebagai birokrat santun yang mampu mendongrat suara.
“Kabarnya beliau (Karno) ingin maju jika digandeng oleh petahana, Judas Amir. Sementara Hanura punya mekanisme yang belum tentu mereka dapat mengendarai Hanura,” ungkap Abidin yang ditemui di Mammi Cafe Malili, Minggu 19 Maret.
Menurutnya, gerakan Chaedir Basir, Achmad Syarifuddin Daud serta Budi Sada juga dinilai dapat menjadi kuda hitam sehingga menjadi penghalang petahana di Pilwakot nantinya. “Yang pasti para petinggi Hanura akan selalu menghormati mekanisme yang ada di partai berdasarkan AD/ART partai Hanura,” katanya.
Ketua dewan Pembina Partai Hanura, Wiranto sendiri, kata Abidin, tidak henti – hentinya mengatakan jika Hanura salah satu partai yang sangat menjunjung tinggi demokrasi. “Jadi Hanura tidak bisa disamakan dengan partai lain yang bisa di caplok lewat salah satu petinggi,” tegasnya.