Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, memimpin High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Selatan di Ruang Pola Kantor Gubernur, Kamis (6/3/2025).
Turut hadir 24 kepala daerah kabupaten/kota se-Sulsel, termasuk Pj Wali Kota Palopo Firmanza DP, Bupati Luwu Patahudding, dan Bupati Luwu Utara Andi Abdullah Rahim. Fokus utama rapat adalah menjaga stabilitas harga pangan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.
Gubernur menegaskan pentingnya sinergi antar daerah dalam mengendalikan inflasi. Salah satu strategi adalah optimalisasi gerakan tanam cabai di sekolah dan lahan kosong guna mengantisipasi lonjakan harga.
“Kami juga meminta Bulog untuk meningkatkan penyerapan gabah petani pada panen raya dengan memaksimalkan kapasitas gudang yang ada,” ujar Andi Sudirman.
Selain itu, program Mandiri Benih akan berlanjut di tahun 2025 untuk mendukung penyediaan bibit unggul. Gubernur juga meminta seluruh kepala daerah segera menyusun daftar Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL) guna memperluas lahan tanam. Infrastruktur pendukung, seperti jaringan irigasi dan jalan produksi, turut menjadi sorotan.
Gubernur mengingatkan kepala daerah agar memperhatikan stok pangan di masing-masing wilayah. “Jika terjadi defisit, kepala daerah bisa mengontrol arus barang keluar guna menjaga ketersediaan pangan di daerahnya,” tegasnya.
Pemkab Luwu Agendakan Operasi Pasar dan Sidak harga
Bupati Luwu, Patahudding, menilai langkah-langkah yang disampaikan dalam rapat sejalan dengan upaya daerahnya menekan inflasi. Berdasarkan data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Palopo per 3 Maret 2025, Kabupaten Luwu mengalami deflasi Month-to-Month (M-to-M) sebesar 0,48% dan Year-to-Year (Y-to-Y) sebesar 0,90%.
“Kami telah menjadwalkan operasi pasar dan sidak harga di setiap kecamatan untuk memastikan keterjangkauan harga. Selain itu, empat strategi utama terus kami jalankan: keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif dengan stakeholder,” ujar Patahudding.
Selain itu, TPID Kabupaten Luwu juga telah melakukan berbagai kegiatan pengendalian dan penguatan pada berbagai bidang sebagaimana strategi program pengendalian inflasi.
Patahudding menjelaskan terdapat empat langkah konkrit yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif kepada stakeholder terkait.