Luwuraya.comLuwuraya.comLuwuraya.com
  • Berita
    • Metro
    • Hukum
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Luwu Timur
    • DPRD Luwu Timur
  • Wisata
    • Budaya
    • Kuliner
    • Rekreasi
  • Infografis
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Hoby
    • Komunitas
  • Lainnya
    • Foto
    • Video
    • Opini
    • Sport
Reading: Sirui Menre Tessirui No’: Ketika Saudagar Bugis-Makassar Diajak Tumbuh Bersama
Font ResizerAa
Luwuraya.comLuwuraya.com
Font ResizerAa
Cari
  • Berita
    • Metro
    • Hukum
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Luwu Timur
    • DPRD Luwu Timur
  • Wisata
    • Budaya
    • Kuliner
    • Rekreasi
  • Infografis
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Hoby
    • Komunitas
  • Lainnya
    • Foto
    • Video
    • Opini
    • Sport
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Pengaduan
  • Redaksi
  • Tentang Kami
Metro

Bupati Lutim Tinjau Pembangunan Labkesmas Malili Senilai Rp13,4 Miliar

Sport

Pemkab Luwu Timur Luncurkan Program “Sabtu Sehat Juara”, ASN Wajib Ikut!

Ekonomi

Luwu Timur Masuk Program Pengelolaan Sampah LSDP World Bank

Metro

PATBM Desa Manunggal Diresmikan, Lutim Capai 50 Desa Peduli Anak

Metro

Pemkab Lutim Dorong Desa Anggarkan Program Penurunan Stunting Lewat Dana Desa

Metro

Lutim Perkuat Implementasi SAKIP, Sekda Pimpin Evaluasi Kinerja OPD

Metro

Save the Children dan SCF Dampingi Pembentukan PATBM di Tomoni Timur

Ekonomi

Luwu Timur Matangkan Persiapan Menuju APKASI Otonomi Expo 2025

Beranda » Berita » Sirui Menre Tessirui No’: Ketika Saudagar Bugis-Makassar Diajak Tumbuh Bersama
Budaya

Sirui Menre Tessirui No’: Ketika Saudagar Bugis-Makassar Diajak Tumbuh Bersama

Redaksi
Redaksi 8 April 2025
Share
Koordinator Expo PSBM XXV dan Musyawarah Besar (Mubes) XII Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), Hasbi Syamsu Ali (Sumber: Ist)
SHARE

Di tengah persiapan dua hajatan besar Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS)—Pertemuan Saudagar Bugis-Makassar (PSBM) ke-XXV dan Musyawarah Besar (Mubes) ke-XII yang rencananya akan digelar 9–11 April 2025 di Makassar—sebuah ajakan lama kembali digaungkan.

Bukan sekadar seruan, tapi sebentuk falsafah yang tertanam dalam jantung masyarakat Bugis-Makassar: “Sirui Menre Tessirui No’”—jika satu naik, yang lain tak dibiarkan tertinggal.

Adalah Hasbi Syamsu Ali, Koordinator Expo PSBM XXV dan Mubes XII KKSS, yang meniup kembali ruh semboyan tua itu.

Di hadapan arus zaman yang kian deras dan globalisasi yang acapkali melupakan akar, Hasbi menyerukan agar KKSS tak hanya menjadi rumah nostalgia, tetapi menjelma sebagai motor pergerakan sosial warga perantauan.

BACA JUGA:

Jihadin Paruge Harap Andi Hatta Marakarma Jadi Penjaga Marwah Budaya Luwu Timur

“Ini bukan lagi soal silaturahmi belaka. Kita harus tumbuh bersama. Keberhasilan satu orang Bugis-Makassar, harus jadi pintu bagi yang lainnya,” kata Hasbi dalam pernyataan tertulisnya.

Di tangannya, KKSS dibayangkan seperti pohon besar dengan akar yang menyebar ke seluruh penjuru tanah rantau.

Jika satu akar menemukan mata air—entah ilmu, pengalaman, atau akses ekonomi—maka air itu, katanya, mesti dialirkan.

“Agar seluruh pohon bertumbuh, bukan satu cabang saja yang rimbun,” ujarnya yang juga merupakan Ketua Badan Pengurus Wilayah (BPW) Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Provinsi Sulawesi Selatan.

Hasbi tidak sendirian. Ketua Umum KKSS, Muchlis Patahna, menyebut PSBM tahun ini akan kembali dibuka oleh Muhammad Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 yang juga dikenal sebagai patron utama para saudagar Bugis-Makassar.

“Pak JK selalu menekankan bahwa saudagar tidak cukup berpikir soal untung-rugi, tapi juga tanggung jawab sosial,” ujar Muchlis.

Ajang PSBM yang digelar setiap usai Lebaran ini memang lebih dari sekadar pertemuan bisnis. Ia adalah arena temu kangen para perantau sekaligus laboratorium ide untuk memajukan kampung halaman.

Dari catatan panitia, lebih dari 1.600 peserta telah mendaftar, dan angka itu diperkirakan akan menyentuh 2.000 orang—terdiri dari saudagar, pengurus wilayah, dan pilar-pilar KKSS dari dalam dan luar negeri.

Namun Hasbi ingin lebih dari sekadar angka. Dia mendorong agar nilai-nilai seperti siri’ na pesse, sumangeq, dan ininnawa—yang selama ini sekadar menjadi simbol dalam pidato adat dan spanduk budaya—bisa menjelma sebagai energi aksi kolektif.

“Nilai itu harus menjalar ke dalam sistem: lewat pendataan anggota, pemetaan potensi, sampai program peningkatan kapasitas,” katanya.

Dengan nada reflektif, ia menyebut PSBM dan Mubes kali ini sebagai momentum lintas generasi. Saat orang tua membawa cerita perantauan masa lalu, generasi muda membawa teknologi dan jejaring global.

“Kalau satu dari kita naik, maka semua harus naik. Bukan sebagai slogan, tapi gerakan nyata,” ungkapnya.

Baca Juga Berita Rekomendasi Lainnya

Bupati Lutim Tinjau Pembangunan Labkesmas Malili Senilai Rp13,4 Miliar

Pemkab Luwu Timur Luncurkan Program “Sabtu Sehat Juara”, ASN Wajib Ikut!

Luwu Timur Masuk Program Pengelolaan Sampah LSDP World Bank

PATBM Desa Manunggal Diresmikan, Lutim Capai 50 Desa Peduli Anak

Pemkab Lutim Dorong Desa Anggarkan Program Penurunan Stunting Lewat Dana Desa

Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Email Copy Link Print
Previous Article Panen Raya Nasional di Tana Luwu: Petani Menjadi Aktor Utama Swasembada
Next Article Diskominfo-SP Luwu Timur Buka Lowongan Photographer, Videographer, dan Video Editor Profesional
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Pengaduan
  • Redaksi
  • Tentang Kami
Menu
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Pengaduan
  • Redaksi
  • Tentang Kami
© Kawal Media Consulting. Luwuraya Media Kreatif. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?