Salah satu jalan desa di Tana Toraja, yakni di Kecamatan Mappak, kondisinya rusak parah dan sulit dilalui kendaraan. Akibatnya, warga setempat selama ini terisolir. Akses perekonomian masyarakat setempat juga terhambat, karena mereka harus membawa dagangannya ke pasar dengan menggunakan kuda.
Akses jalan yang luput dari perhatian Pemerintah Kabupaten Tana Toraja ini hanya dapat dilalui dengan kendaraan khusus seperti hardtop dan sejenisnya. Biaya angkutan dengan menggunakan hardtop juga tergolong mahal.
Warga sudah menyampaikan kondisi ini kepada anggota DPRD Tana Toraja dan mereka sangat prihatin dengan kondisi jalan seperti ini. Dewan juga sudah menyampaikan, namun ternyata pemerintah Toraja terkesan tutup mata.
Selama ini warga merasa tidak diperhatikan dengan kondisi jalan desa yang ada di pelosok, termasuk di Mappak ini. Padahal, anggaran yang ada cukup untuk membangun jalan desa tersebut.
Jalan desa di Mappak ini sangat memprihatinkan apalagi jika hujan tiba. Di musim kemarau saja, jalan ini sulit ditembus dengan kendaraan biasa. Karena itu, DPRD selalu mempertanyakan ke mana perhatian pemkab selama ini.
Jalan rusak di Mappak ini hanya bisa ditembus dengan memutar arah, yakni melalui Kabupaten Enrekang, Pinrang, Sibanawa, Majene lalu tembus ke Mappak. Tidak ada jalan tembus langsung dari ibu kota Makale. Karena itu, warga sangat berharap agar pembangunan infrastruktur jalan ini ke depan dapat ditembus dari ibu kota Makale.
Bukan hanya di Mappak. Jalan desa yang rusak parah juga terdapat di poros Rembon-Malimbong, bahkan hingga ke Balepe. Tidak ada perhatian sama sekali dengan jalan-jalan desa ini untuk melancarkan aktivitas perekonomian masyarakat. Padahal, dewan selama ini sudah berjuang agar jalan-jalan desa tersebut diperbaiki agar perekonomian masyarakat dapat meningkat.
Kristian Lambe (Warga Kab. Tana Toraja)