Seperti kata pepatah, tak ada akar rotan pun jadi. Seperti itulah kondisi persepakbolaan kita sejak PSSI di-banned FIFA. Di tengah vakumnya kompetisi resmi sepak bola tanah air, turnamen adalah road map terbaik bagi para pesepak bola, tak peduli turnamen itu berlevel eksklusif atau pun tarkam. Dalam pikiran pemain bola saat ini, bagaimana asap dapur terus mengepul. Biarkan para elit saling adu mulut, yang penting pemain tetap beradu kaki menyarangkan bola di tempat sesungguhnya.
Seorang bintang lapangan hijau sekelas Syamsul Chaeruddin pun rela turun gunung ikut mengambil peran dalam setiap turnamen yang dilaksanakan di daerah. Kota Palopo pun menjadi destinasi Syamsul berikutnya. Dalam laga pembuka Turnamen Amsal Sampetondok Cup yang berlangsung di Stadion La Galigo, Jumat 22 Januari 2016, Syamsul menunjukkan sikap profesionalnya.
Gaspa United pun beruntung memakai tenaganya. Dengan mengenakan nomor punggung andalannya, delapan, Syamsul rela berjibaku melawan PS Bua. Meski tidak selincah dulu, Syamsul masih bisa menunjukkan sisa-sisa tenaganya. Wilayah operasi gelandang pengangkut air ini begitu luas. Jadi tidaklah heran ketika dia terlibat dalam proses dua gol yang dicetak Rasyid Bakri. Sesuai prediksi, Gaspa mencukur PS Bua empat gol tanpa balas.
Totalitas Syamsul di lapangan pun mendapat applaus yang bergemuruh dari ratusan penonton yang memadati venue turnamen tersebut. Standing ovation adalah penghargaan atas totalitas Syamsul begitu dirinya ditarik keluar pelatih Junaid Oga 20 menit menjelang babak II kelar. Usia jelas tak bisa bohong. Syamsul yang selalu bergerak dinamis akhirnya tak kuasa menahan letih.
Turnamen Amsal Sampetonmdok Cup adalah turnamen pertama yang dilaksanakan di Tana Luwu. Turnamen berhadiah total Rp 1,4 Milyar ini cukup menyita perhatian msyarakat Kota Palopo. Animo yang besar tidak hanya terlihat di Kota Palopo saja, tetapi juga di seluruh wilayah Tana Luwu yang terdiri dari Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur dan Kota Palopo. Hal itu dibuktikan ketika acara pembukaan dilaksanakan sebelum peluit kick off dibunyikan.
Tidak kurang dari Bupati Luwu Andi Mudzakkar, Wali Kota Palopo Judas Amir, Wakil Wali Kota Palopo Akhmad Syarifuddin, dan sudah tentu Sang Penggagas Turnamen, Kolonel Amsal Sampetondok, turut hadir di tribun tertutup. Acara pembukaan menjadi istimewa karena juga dihadiri Anggota DPR-RI Luthfi Andi Mutty, yang juga mantan Bupati Luwu Utara dua periode. Tak ketinggalan Asisten empat Pemprov Sulsel hadir mewakili Gubernur.
Sudah cukup lama masyarakat Palopo menanti sebuah event sepak bola. Dan kehadiran Turnamen Amsal Sampetondok diharapkan tidak sekali hadir menyapa masyarakat, tetapi juga diharapkan bisa hadir sampai berpuluh-puluh kali. Yang membuat turnamen ini sedikit punya greget adalah hadirnya beberapa pemain eks timnas Indonesia dan pemain ISL serta beberapa legiun asing.
Gaspa United misalnya, selain diperkuat Syamsul, sosok familiar berlabel bintang ISL juga turut memperkuat Gaspa. Sebut saja Ferdinand Sinaga, Syamsidar, Rasyid Bakri, Sardianata, Tommy Rifka, Handi Hamzah, Henry Njoby dan Silvio Escobar. Sementara PS Luwu didominasi pemain asal PSM Makassar, seperti Muchlis Hadi Ning, Maldini Pali, Deny Marcel, dan Ardan Aras. Turnamen AS Cup diikuti 14 tim se-Sulsel. (Lukman Hamarong)