Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kota Palopo tahun ini siap untuk menindaklanjuti program Sagu Techno Park. Program ini adalah salah satu alternatif model jaringan kerja sama dalam pengembangan tanaman sagu.
Hal itu tertuang dalam Rapat Koordinasi terkait rencana aksi Pembangunan Kawasan Sagu Techno Park, di Aula kantor Bapeda, Senin (13/02/17).
Sekretaris Balitbangda Palopo, Muhammad Taufiqurahman mengatakan dalam rencana aksi itu, dibahas sejumlah persiapan yang akan dilaksanakan pada tahun 2017 ini, seperti menyiapkan infrastruktur pengolahan sagu menjadi makanan jadi dan siap dipasarkan, termasuk penyusunan Detail Enginering Design (DED) agar upaya pembudidayaan sagu terlaksana dengan baik.
“Pada bulan ini, kami juga mengagendakan untuk melakukan survey lahan bersama pengusaha asal Jepang, sebagai bagian dari kerjasama berkelanjutan guna mewujudkan Sagu Techno Park di Palopo,” ujar Taufiqurrahman.
Sebelumnya, Wali Kota Palopo, M Judas Amir menyampaikan harapannya agar pelestarian komoditi sagu digalakan, karena selain sifatnya mempertahankan budaya, sagu juga merupakan makanan pokok bagi masyarakat di Tana Luwu serta memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat.
“Kami akan menyiapkan lahan 10 hektar untuk pembudidayaan sagu di Kota Palopo ini. Apalagi sagu boleh dikatakan adalah warisan leluhur kita Wija Luwu,” imbuhnya.
Untuk diketahui, penerapan program tanaman sagu dengan menggunakan teknologi di Kota Palopo, ditargetkan akan menjadikan Kota Palopo bersama daerah lain di Tana Luwu sebagai pusat penelitian dan menyediakan bibit sagu unggul.
Selain itu, Sagu Techno Park juga diharapkan dapat melakukan rekayasa genetic terhadap tanaman sagu sehingga masa panen sagu yang normalnya membutuhkan waktu hingga 16 tahun, dapat diperpendek.