Manajemen PT Vale Indonesia diminta untuk membuka kembali akses bagi warga yang ingin melakukan rekreasi di salah satu objek wisata andalan di Sorowako, Kecamatan Nuha, yakni Pantai Salonsa.
Pasalnya, sejak dua tahun terkahir, manajemen PT Vale Indonesia menutup akses bagi warga yang ingin mengunjungi objek wisata tersebut.
Eky, warga Kecamatan Towuti mengaku kecewa dengan sikap manajemen PT Vale Indonesia yang menutup akses menuju ke Pantai Salonsa, yang merupakan salah satu lokasi wisata di Danau Matano.
“Sekarang, kita tidak bisa lagi masuk ke Pantai Salonsa, entah karena apa warga hanya diarahkan untuk berekreasi di Pantai Ide saja,” ujar Eky kecewa.
Untuk diketahui, Pantai Salonsa merupakan salah satu lokasi objek wisata andalan di Danau Matano yang dahulu kerap dikunjungi warga. Selain Pantai Salonsa, juga terdapat dua lokasi wisata andalan lainnya di Danau Matano yakni Pantai Ide, dan Pantai Kupu-Kupu.
Sejak tahun 2008, PT Vale Indonesia (dahulu bernama PT Inco) merenovasi kawasan Pantai Ide dengan menambah fungsi publik dan pesona lokasi wisata itu. Namun, pihak manajemen juga menutup akses jalan menuju ke Pantai Salonsa dengan alasan kawasan pantai ini berlokasi dekat dengan kawasan pemukiman petinggi PT Vale Indonesia.
Security PT Vale Indonesia dari PT Harapan Sejahtera Utama (HSU) Suprianto mengatakan akses jalan menuju ke Pantai Salonsa sudah tidak berlaku untuk umum. Menurutnya, ketentuan ini sudah diberlakukan sejak dua tahun dan atas perintah manajemen perusahaan.
“Orang-orang yang tinggal di area Pantai Salonsa ini adalah petinggi PT Vale Indonesia yang ingin merasakan ketenangan di saat beristirahat. Sementara ketika ada pengunjung langsung di alihkan ke Pantai Ide, karena biasanya ketika pengunjung datang pasti ribut dan melakukan bakar – bakar jadi kita alihkan saja ke Pantai Ide,” kata Supriato Kepada luwuraya.com.
Sementara itu, Kepala Kelurahan Magani Amran Kamal yang di konfirmasi membenarkan kalau Pantai Salonsa sudah dua tahun terakhir tidak bisa diakses untuk masyarakat umum karena keadaan pantai tersebut sangat bersih.
“Biasanya memang kawasan Pantai Salonsa hanya dikunjungi oleh mereka yang tinggal di dekat situ saja yang umumnya adalah petinggi PT Vale Indonesia, masyarakat umum akan diarahkan ke Pantai Ide,” ujarnya.
Namun, Amran tidak merincikan, apakah penutupan kawasan Pantai Salonsa sudah mendapat persetujuan dari Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, mengingat kawasan pantai Salonsa ini juga dijadikan sebagai kawasan wisata andalan daerah.
Salah seorang warga Sorowako, Kecamatan Nuha, Muhammad Luthfi mengatakan tindakan pihak manajemen PT Vale Indonesia yang menutup lokasi wisata Pantai Salonsa untuk umum terkesan arogan dan tidak adil bagi masyarakat umum. Menurutnya, kebijakan itu bertentangan dengan visi dan misi PT Vale Indonesia. (b)
Alpian Alwi