Adalah Heri Aditya dan tiga rekan lainnya yakni Handri, Faizal dan Aurel Navazah siswa SMK Negeri I Palopo Kelas Dua Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) menemukan alat komunikasi tanpa iaya, mereka memberi nama alat tersebut dengan nama Alkotabiko atau Alat Komunikasi Tanpa Biaya Komunikasi.
Heri Aditya yang ditemui luwuraya.com Sabtu (13/10/12) di ruang Lab TKJ mengatakan dirinya mencoba mempelajari dan berusaha menemukan alat komunikasi tanpa biaya pulsa.
“Saya terdorong agar bagaimana masyarakat menggunakan media yang kurang digunakan untuk meminimalisir biaya,”ungkapnya.
Heri memaparkan jika media yang digunakan berupa Signal Analog, Gelombang Radio, Signal Digital dan Rambat cahaya.
“Signal Analog ini seperti yang digunakan umum masyarakat yang harus dibayar atau butuh biaya komunikasi seperti Hand Phone, sedang Gelombang Radio dapat digunakan untuk berkomunikasi tetapi system I arah inilah yang harus dirubah jadi dua arah, kemudian Signal Digital dengan menggunakan kabel Telephon sebagai media perantara dan terakhir Rambat Cahaya seperti Fiber Optik yang belum banyak berkembang di Indonesia, masih terbatas pada kota kota besar seperti Jakarta,” urainya.
Menurutnya cara kerja yang digunkan yakni Gelombang Radio dipecahkan jadi dua arah dengan menggunakan Handy Talki (HT) dan Hand Phone (HP) sayangnya kedua perangkat ini tidak dapat mengirim signal secara bersamaan, dan menggunakan switch.
“Alat yang kami gunakan dipadukan, dan tidak lagi menggunakan switch, meminimalisir kekurangan yang digunakan HT,” jelasnya.
Saat ditanya kemampuan daya lemparan signal, Heri menjelaskan bahwa ada dua yakni dengan tanpa menggunakan Booster dan dengan menggunakan Booster.
“Jarak jangkau yang dicapai dengan tidak menggunakan Booster yaitu 20 meter, dengan menggunakan Booster dapat mencapai 60 Kilo meter,” katanya.
Prinsip kerja dari alat ini menurutnya yakni Gelombang suara menuju Alkotabiko, dari Alkotabiko menuju lagi ke Alkotabiko yang lain, dengan demikian komunikasi dapat berlangsung.
“Berlangsungnya komunikasi ini pada frekuwnsi 87.500 Herz sampai dengan 180.000 Herz, dengan demikian dapat meminimalisir Lose dan Noize atau gangguan komunikasi,” terangnya.
Kepala Bagian Humas SMK Negeri I Palopo Talha Panjo, saat ditemui mengatakan bahwa alat yang ditemukan siswanya akan dikembangkan.
“Pihak sekolah berusaha untuk mengembangkan kedepan, hal ini sudah dirapatkan disekolah, bahkan sudah dibentuk guru tim pembimbing untuk mendampingi,” terangnya.
Sementara itu Wali kota Palopo melalui Kabag Humas dan Protokol Ansir Ismuh saat ditemui memberikan apresiasi yang besar terhadap siswa kota Palopo yang telah mampu menemukan alat komunikasi tanpa Biaya.
“Suatu prestasi yang mengagungkan dan mampu membawa Kota Palopo sebagai kota yang berdimensi pendidikan, hal ini tentunya perlu terus dikembangkan,” kuncinya. (b)
Amran Amir