Madu trigona, salah satu jenis madu yang memiliki kualitas tinggi, ternyata juga diproduksi di Kabupaten Luwu Utara. Berlokasi di sejumlah kecamatan di Luwu Utara, Ramli memulai merintis budidaya Madu Trigona, dengan melibatkan sejumlah Kelompok Tani (Koptan) di daerah itu.
Walhasil, madu dengan kualitas tinggi itu ternyata sudah diterima di pasar internasional dan telah diekspor ke sejumlah Negara seperti Malaysia dan Filipina.
“Madu trigona ini juga kita ekspor ke luar negeri. Beberapa negara tetangga kita sudah bisa menikmatinya. Madu trigona ini, selain di Malangke, juga diproduksi di beberapa wilayah di Luwu Utara. Itulah sebabnya Luwu Utara merupakan salah satu sentra produksi madu di Indonesia,” ungkap Kepala Dinas Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Hutbun) Luwu Utara , Abdul Mahfud di hadapan para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), petani dan KTNA, pada acara Penyusunan Programa Penyuluhan Tingkat Kabupaten, di Aula Hotel Remaja Indah Masamba.
Sementara itu, Ramli mengatakan bahwa trigona merupakan sejenis lebah yang berukuran sangat kecil dan tidak memiliki sengat, sehingga sangat mudah dibudidayakan.
“Tidak dibutuhkan keterampilan khusus untuk membudidayakan jenis lebah trigona ini karena lebah ini ukurannya sangat kecil dan tidak memiliki sengat yang mematikan. Itulah kenapa saya dan teman-teman memproduksi madu trigona ini. Selain punya khasiat penyembuhan, juga madu ini punya rasa yang khas, pahit dan manis, seperti rasa nano-nano,” tutur Ramli yang juga Ketua KTNA Lutra. (c)