Baje’ merupakan makanan tradisional kota palopo yang cukup popular di kalangan masyarakat local, nasional, bahkan mancanegara.Makanan tradisional ini banyak dijajakan di jalan poros palopo – toraja tepatnya di kelurahan Battang Barat.
Pada perkembangannya saat ini, bagi masyarakat kelurahan Battang Barat utamanya para Ibu Rumah tangga berjualan baje’merupakan usaha yang cukup potensial. 100 persen Ibu rumah tangga di kelurahan Battang Barat terjun ke usaha pembuatan dan penjualan Baje’, bahkan sekitar 20 persen remaja putus sekolah juga ikut berjualan baje’, lagi – lagi persoalan financial menjadi penyebab utamanya.
Produksi baje’ dalam sehari mampu menghabiskan minimal 2 liter bahan baku yang kemudian diolah menjadi beberapa jenis Baje’, seperti : Baje Kacang, Baje Kotu, Baje paket dan baje bandong. Dengan harga bervariasi antara Rp10 ribu hingga Rp20 ribu perbungkusnya. Baje tetap menjadi jajanan utama masyarakat dan wisatawan.
Beberapa tahaun terakhir ini baje’ menjelma menjadi makanan yang sangat diburu dan dicari sehingga jumlah permintaan tak lagi sesuai dengan jumlah produksi. Keterbatasan produksi masyarakat disebabkan oleh keterbatasan Modal yang mereka miliki. Program kredit usaha PNPM Mandiri dan Koperasi menjadi pilihan utama peminjaman modal usaha walaupun dengan bunga yang cukup menjerat. bahkan bunga yang diberikan Koperasi sampai pada kisaran bunga 20 persen.
Salah seorang pembuat dan penjual Baje’, Ibu Jumarni mengatakan “Sampai saat ini tidak pernah ada bantuan dari pemerintah terkait dengan usaha kami”. Menurutnya, seharusnya pemerintah mampu memberdayakan dan memberikan bantuan karena usaha ini memiliki prospek yang baik dan dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan Kota Palopo .