Sebanyak 101 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang tersebar di 11 Kecamatan se Kabupaten Luwu Timur menerima bantuan alokasi dana bantuan langsung masyarakat untuk pengembangan usaha agribisnis perdesaan (BLM-PUAP) untuk tahun 2014. sementara besaran kucuran dana yang diterima setiap kelompok tani berjumlah Rp100 juta.
Demikian dilaporkan Haidir selaku panitia penyelenggara dihadapan para pengurus gapoktan, penyuluh dan penyelia mitra tani pada rapat koordinasi kegiatan pemberdayaan pengembangan usaha agribisnis
perdesaan yang berlangsung di Gedung Wanita Simpurusiang, Rabu (29/01/14) pagi tadi.
Menurutnya, bantuan sebesar Rp100 juta perkelompok tani ini diharapkan dapat dimanfaatkan bagi kegiatan produktif. Pasalnya, selama dana ini digulirkan sejak tahun 2008 lalu belum menampakkan kinerja yang maksimal. Ini dibuktikan dengan masih banyaknya masalah yang dihadapi gapoktan dalam pengelolaan keuangan dan organisasinya.
“Beberapa masalah pada pengelolaan dana Puap diantaranya sistem pembukuan gapoktan masih perlu bimbingan, pemahaman sebagian petani bahwa dana Puap adalah dana habis, dan bukan dana perguliran. Masalah lainnya yakni pelaporan perkembangan dana Puap pada gapoktan tidak
kontinyu dan tidak tepat waktu,” ungkap Haidir.
Namun kata Haidir, tidak semua Gapoktan dalam kondisi demikian. Ada juga beberapa gapoktan yang berhasil diantaranya Gapoktan Manurung Jaya yang SHUnya mencapai 49 juta lebih dalam setahun. Dua gapoktan lainnya di Desa Balantang dan Desa Harapan juga telah berbadan hukum dan siap menjadi lembaga simpan pinjam.
Sementara itu, Bupati Luwu Timur, Andi Hatta Marakarma mengingatkan kepada tim teknis baik kabupaten dan kecamatan agar mengoptimalkan fungsi-fungsi penyuluh pendamping dan penyelia mitra tani agar keberhasilan Puap untuk mengembangkan agribisnis perdesaan dapat di wujudkan.
“Pengelolaan dana puap yang telah berada diGapoktan saat ini, saya minta diperbaiki dan ditata ulang,” ungkap Hatta.
Ia juga meminta para camat dan kepala desa agar senantiasa pro aktif turun kelapangan dan memantau perkembangan dana Puap di gapoktan masing-masing desa.
“Penguatan gapoktan menjadi lembaga keuangan mikro yang handal di tingkat desa diyaknini dapat mengurangi kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja,” ungkap Hatta. (humas)