Kampung PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) merupakan terobosan inovasi untuk program kesehatan yang dicetuskan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur. Kampung PHBS adalah kampung atau sekumpulan individu dalam wilayah tertentu yang menerapkan perilaku atau mempraktikkan atas dasar kesadaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat khususnya di rumah tangga.
Secara umum PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) adalah program nasional yang terdiri dari 5 (lima) tatanan diantaranya tatanan rumah tangga, tatanan tempat kerja, tatanan fasilitas pelayanan kesehatan, tatanan institusi pendidikan, dan tatanan tempat-tempat umum.
Dari kelima tatanan tersebut, untuk melihat keberhasilan pembinaan PHBS, praktik PHBS yang diukur adalah yang dijumpai di tatanan rumah tangga. Telah ditetapkan 10 (sepuluh) indikator untuk menetapkan apakah sebuah rumah tangga telah mempraktikkan PHBS. Kesepuluh indikator tersebut merupakan sebagian dari semua perilaku yang harus dipraktikkan di rumah tangga dan dipilih karena diangggap mewakili atau dapat mencerminkan keseluruh perilaku.
Untuk mempraktikkan PHBS di rumah tangga, 10 (sepuluh) indikator yang dimaksud diantaranya Persalinan oleh tenaga kesehatan, ASI Eksklusif, Penimbangan Bayi dan Balita, Cuci Tangan Pakai Sabun, Menggunakan Air Bersih, Menggunakan Jamban Sehat, Bebas Jentik, Makan Buah dan Sayur, Melakukan Aktivitas Fisik, dan Tidak Merokok dalam Rumah.
Sesuai data tahun 2013, jumlah kepala keluarga (KK) yang dipantau sebesar 49.504 KK. Dari sepuluh indikator PHBS di Rumah Tangga yang paling tinggi pencapaiannya adalah Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan artinya dari gambaran tersebut bahwa dari jumlah KK yang dipantau, masyarakat Kabupaten Luwu Timur hampir semua persalinan yang dilakukan sudah dibantu atau ditolong oleh tenaga kesehatan.
Hal ini karena partisipasi masyarakat dan kerjasama yang selama ini dibangun terutama keaktifan TP-PKK Kabupaten sampai pada TP-PKK Desa. Sedangkan untuk pencapaian PHBS di Rumah Tangga dari 10 indikator yang paling rendah pencapaiannya adalah tidak merokok dalam ruma.
Gambaran diatas menunjukkan bahwa salah satu tantangan untuk menerapkan PHBS di Rumah Tangga adalah merokok di dalam rumah. Perilaku merokok memang masalah yang perlu penanganan secara komprehensif, sehingga semua sector diharapkan dapat membantu dalam penanganannya.
Upaya menciptakan Kampung PHBS di Kabupaten Luwu Timur mulai dilakukan sejak tahun 2013 dengan pilot project di Desa Puncak Indah Kecamatan Malili melalui Lomba Desa Siaga Aktif yang mendapat apresiasi dari Provinsi Sulawesi Selatan sehingga keluar menjadi juara pertama dalam Lomba Desa Siaga Tingkat Provinsi.
Desa Puncak Indah Kecamatan Malili ini bahkan telah mewakili Provinsi Sulawesi Selatan melalui Hari Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan oleh TP-PKK Kabupaten Luwu Timur untuk lomba tingkat nasional yang akan di perlombakan pada awal April tahun 2014. Oleh karena itu masyarakat khususnya di Desa Puncak Indah diharapakan dapat lebih aktif untuk menerapkan PHBS di Rumah Tangga sehingga perilaku untuk penerapan PHBS ini sudah dapat menjadi kebutuhan dalam suatu rumah tangga.
Untuk lebih memasyarakatkan PHBS di Rumah Tangga, melalui konsultasi bersama yang dilakukan pengelola program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur diharapkan setiap wilayah kerja puskesmas dapat membina satu lokasi untuk dijadikan Kampung PHBS. Hal ini diharapkan secara bertahap semua masyarakat dapat menerapkan PHBS di Rumah tangga yang nantinya kedepan dapat mewujudkan Kabupaten Sehat yang berkualitas.