Pendaftaran bakal calon legislative oleh partai serta Pemilu mulai ramai terlihat di Kantor KPU Kabupaten Luwu Timur. Sejumlah partai sudah mulai memasukkan Daftar Calon Legislatif sementara (DCS), seperti partai Hanura, dan partai Gerindra.
Namun, pemandangan menarik, tampak saat kedatangan rombongan Partai Gerindra di KPU Lutim. Pasalnya, Ketua DPRD Luwu Timur, Sarkawi A Hamid, juga ikut tampak dalam rombongan, padahal Sarkawi diketahui merupakan kader Partai Golkar.
Saat dikonfirmasi, Sarkawi kepada luwuraya.com mengungkapkan jika dirinya telah mengajukan pengunduran dirinya kepada Partai Golkar sejak sepekan lalu. Dia mengaku memilih Partai Gerindra karena dianggap memiliki visi yang sama dalam perjuangan politiknya.
Terkait statusnya sebagai Ketua DPRD Luwu Timur, Sarkawi mengaku akan menunggu proses yang berlaku hingga dirinya meninggalkan posisi tersebut. “Untuk posisi Ketua DPRD Lutim, saya tidak bisa memberikan komentar banyak, tinggal menunggu saja prosesnya,” ujar Sarkawi yang tampak menggunakan baju kameja putih berlambang Partai Gerindra.
Tanda-tanda Sarkawi akan meninggalkan Partai Golkar sebenarnya sudah terlihat sejak beberapa pekan lalu. Saat itu, Sarkawi ‘diusik’ dengan isu pelecehan seksual yang pernah dialami oleh pembantu yang sekaligus masih kelurganya sendiri. Tidak diketahui pasti bagaimana sebenarnya kasus ini terjadi, sebab hingga saat ini belum ada satu pihak pun yang melaporkan Sarkawi secara hukum terkait dugaan pelecehan seksual itu.
Namun, Badan kehormatan (BK) DPRD Lutim telah mengeluarkan keputusan bersalah kepada Sarkawi dan merekomendasikan pencopotan dirinya sebagai legislator di Lutim.
Selain Gerindra, Sarkawi sendiri sempat digembar-gemborkan akan pindah ke Partai Demokrat, namun isu itu cepat dibantah sendiri oleh Sarkawi.
Sementara itu, Ketua DPC Partai Gerindra Luwu Timur I Ketut Suantara mengatakan jika pihaknya menargetkan akan merebut satu fraksi di DPRD Lutim pada Pemilu mendatang. “Dengan kekuatan calon yang kita punya, maka kami akan berupaya untuk mendapatkan satu kursi per Daerah Pemilihan (Dapil) atau satu fraksi di DPRD,” ungkapnya. (b)
Alpian Alwi