Wakil Wali Kota Palopo, Akhmad Syarifuddin mengancam akan melakukan pemutusan kontrak kerja dengan sejumlah rekanan pelaksana proyek pembengunan sekolah di daerah ini. Pasalnya, dari sejumlah proyek pembangunan yang dilaksanakan tahun ini di beberapa sekolah, pada umumnya masih lamban pelaksanaan pekerjaannya.
Dalam peninjauan ke sejumlah proyek pembangunan sekolah, kamis (5/11/12), Ome sapaan akrab Akhmad mengaku jika sejumlah proyek pembangunan sekolah baru rampung sekitar 50 persen. Padahal proyek ini ditargetkan sudah rampung pada tahun ini.
“Terdapat beberapa pembangunan sekolah yang lamban, seperti di SMK 4 Palopo, Sekolah Keperawatan Gafur Yahya, SMK Dewantara, dan Sekolah Keperawatan Neco, yang baru rampung pembangunannya sekitar 50 persen, kami tidak berharap agar proyek ini menyeberang ke tahun depan,” tegasnya.
Menurutnya, jika proyek tersebut harus menyeberang ke tahun berikutnya, maka Pemerintah Kota Palopo tidak bakal main-main, dan akan menjatuhkan sanksi berupa pemutusan kontrak kerja.
“Selaku pemerintah, kami akan tegas pada persoalan ini, karena ini menyangkut pembangunan fasilitas pendidikan yang menjadi prioritas program kerja pemerintah,” tegasnya.
Meski begitu, Ome mengaku akan mencari tahu penyebab keterlambatan pembangunan gedung baru sejumlah sekolah tersebut. “Kita akan evaluasi, dimana letak keterlambatannya, apakah keterlambatan itu disebabkan oleh rekanan, ataukan pada leading sector pemerintah sendiri,” ungkapnya.