Dalam rangka sosialisasi program Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS), Tim Visitasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) berkunjung sekaligus melakuan survey di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) I La Galigo, Kecamatan Wotu, Rabu (24/05/2017) sore.
Kehadiran tim visitasi yang berjumlah 8 orang disambut Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu Timur, Bahri Suli di Aula RSUD I La Galigo.
Ketua Tim Visitasi Kemenkes RI Dr. Andi Wahyuningsih Attas,Sp.An,KIC,MARS dalam paparannya menjelaskan bahwa program WKDS merupakan terobosan Kementerian Kesehatan yang didukung oleh Organisasi Profesi IDI, POGI, PABI, PAPDI, IDAI dan Perdatin serta Kolegium Ahli Penyakit Dalam, Obstetri dan Ginekologi, Anak, Ahli Bedah serta Anestesiologi dan Terapi Intensif serta pihak terkait dalam rangka pemenuhan dan pemerataan tenaga spesialis terutama di Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan (DTPK).
Menurutnya, Pelaksanaan program WKDS sebagai wujud kehadiran negara dalam memenuhi dan memeratakan pelayanan medik spesialistik yang bermutu serta terdistribusi secara merata di seluruh Indonesia.
Adapun regulasi yang mengatur tentang WKDS ditetapkan melalui Peraturan Presiden No 4 Tahun 2017. WKDS dilaksanakan sesuai dengan amanat Undang-Undang No 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan pada pasal 28 ayat (1) bahwa dalam keadaan tertentu pemerintah dapat memberlakukan ketentuan wajib kerja kepada tenaga kesehatan yang memenuhi kualifikasi akademik dan kompetensi untuk melaksanakan tugas sebagai tenaga kesehatan di daerah khusus di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ia juga menjelaskan bahwa visitasi yang dilaksanakan saat ini merupakan visitasi tahap 2 dengan melibatkan beberapa unsur yakni Kementerian Kesehatan, Ikatan Dokter Indonesia, Konsil Kedokteran Indonesia, Organisasi Profesi, dan Kolegium, Tim Komite Penempatan Dokter Spesialis (KPDS) dan Dinas Kesehatan Provinsi.
Adapun tujuan dari visitasi ini adalah memberikan advokasi dan sosialisasi tentang Program WKDS melakukan verifikasi usulan kebutuhan dokter spesialis dari pemerintah daerah dan rumah sakit yang telah mengusulkan kepada Kemenkes serta memberikan pendampingan bila dibutuhkan sesuai dengan bidang keahlian.
“Tujuan kunjungan kami menvalidasi usulan dari rumah sakit terkait kebutuhan dokter spesialis dan nantinya akan diteruskan Kementerian Kesehatan” ujar Andi Wahyuningsih Attas yang juga merupakan Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia.
Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu Timur Bahri Suli dalam sambutan penerimaannya sangat menyambut baik program WKDS. Menurutnya, program ini merupakan salah satu solusi untuk mengatasi distribusi dokter spesialis yang tidak merata.
Saat ini, kata Bahri Suli berdasarkan data dari RSUD I La Galigo jumlah dokter spesialis terdapat 18 dokter spesialis, 16 dokter spesialis tetap dan 2 dokter yang dikerjasamakan berdasarkan nota kesepahaman (MoU).
Kedatangan tim survei WKDS di Kabupaten Luwu Timur tentu saja menjadi kebanggaan dan kesyukuran bagi pemerintah daerah. “Harapan kami dari pemerintah agar RSUD I La Galigo dijadikan sebagai rumah sakit daerah yang mengikuti Program WKSD, karena saya percaya para dokter spesialis yang menjadi peserta WKSD tentu akan memberikan dampak positif dalam rangka meningkatkan akses dan pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang lebih maksimal” harap Bahri Suli saat menerima tim visitas.
Turut mendampingi Sekretaris Daerah dalam penyambutan tersebut Direktur BLUD RSUD I La Galigo dr. Hj. Rosmini Pandin, MARS, Asisten Administrasi Umum Aini Endis Anrika, Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) H.Muh. Abrinsyah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muh. Sabur dan Sekretaris Dinas Kesehatan Andi Yunita Adnan mewakili Kepala Dinas Kesehatan serta beberapa jajaran RSUD I La Galigo.




