Luwuraya.comLuwuraya.comLuwuraya.com
  • Berita
    • Metro
    • Hukum
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Luwu Timur
    • DPRD Luwu Timur
  • Wisata
    • Budaya
    • Kuliner
    • Rekreasi
  • Infografis
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Hoby
    • Komunitas
  • Lainnya
    • Foto
    • Video
    • Opini
    • Sport
Reading: Petani Lutra ‘Galau’ di Hari Tani
Font ResizerAa
Luwuraya.comLuwuraya.com
Font ResizerAa
Cari
  • Berita
    • Metro
    • Hukum
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Luwu Timur
    • DPRD Luwu Timur
  • Wisata
    • Budaya
    • Kuliner
    • Rekreasi
  • Infografis
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Hoby
    • Komunitas
  • Lainnya
    • Foto
    • Video
    • Opini
    • Sport
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Pengaduan
  • Redaksi
  • Tentang Kami
News

Wisuda XXXII Poliwako, Bupati Dorong Lulusan Siap Bersaing dan Berkontribusi

News

Pemkab Luwu Timur Dukung Renovasi Gereja POUK Wasuponda

Ekonomi

BUMD Luwu Timur Perluas Portofolio, Kini Rambah Infrastruktur Maritim

News

Puskesmas Bantilang Hadirkan Pelayanan Kesehatan Bergerak, Dekatkan Dokter ke Masyarakat Terpencil

News

APBD Lutim 2025 Disepakati, Anggaran Kesehatan dan Beasiswa Mahasiswa Naik

News

Kunjungan LPH LPPOM Sulsel, Perkuat Sinergi Tingkatkan Produk Halal di Lutim

News

Pemkab Lutim Dukung Sidang TKPSDA, Bahas Isu Banjir dan Dampak Lingkungan

News

HUT TNI Jadi Momentum Bangun Kesadaran Kebersihan Lingkungan di Wotu

Beranda » Berita » Petani Lutra ‘Galau’ di Hari Tani
Metro

Petani Lutra ‘Galau’ di Hari Tani

Redaksi
Redaksi 26 September 2017
Share
SHARE

Hari Tani Nasional yang dirayakan setiap tanggal 24 September, seharusnya menjadi momentum bahagia bagi para petani. Namun, hal bertolak belakang dirasakan oleh petani di Luwu Utara. Di momentum Hari Tani Nasional itu, para petani justru galau demi menanti masa panen. Kegalauan itu disebabkan karena keterbatasan kuota pupuk bersubsidi oleh Pemerintah Pusat.

Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Sukamaju, Amran mengatakan di Hari Tani Nasional tahun ini, para petani di Lutra, khususnya di Kecamatan Sukamaju mbanyak yang bersedih. Pasalnya, keterbatasan pupuk dapat mengancam keselamatan tanaman petani.

“Sebagian kelompok tani (poktan) sudah menanam padi dan umur tanamannya sudah mencapai 40 hari, karena keterbatasan pupuk subsidi ini, banyak petani yang ‘galau’ karena sangat membutuhklan ketersediaan pupuk,” ujar Amran.

Menurut Amran, dinas terkait di Kabupaten Luwu Utara seharusnya melakukan langkah cepat untuk mengantisipasi terjadinya gagal panen oleh petani hanya disebabkan karena keterbatasan kuota pupuk bersubsidi ini.

BACA JUGA:

Erick Strada: Kompensasi Warga Terdampak Kebocoran Minyak Harus Jelas dan Cepat

“Sekedar masukan kepada dinas terkait untuk melakukan relokasi pupuk antar kecamatan saja dulu sembari menunggu tambahan relokasi antar kabupaten,” kata Arman.

Di tempat terpisah, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Luwu Utara, tidak lantas menutup mata dan tidak pula menutup telinga atas banyaknya keluhan petani akan keterbatasan pupuk bersubsidi ini.

Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Dinas TPHP Luwu Utara, Surya Lewa mengatakan, masalah keterbatasan kuota pupuk bersubsidi adalah masalah nasional. Salah satu penyebabnya, adalah terbatasnya kuota pupuk bersubsidi yang dialokasikan oleh pemerintah pusat.

“Masalah ini bukan cuma terjadi di Lutra saja, tapi terjadi di seluruh wilayah Indonesia, karena memang pemerintah pusat memberikan kuota pupuk yang terbatas. Jadi, ini masalah nasional,” ujar Surya.

Surya mengungkapkan, estimasi usulan pupuk bersubsidi melalui RDKK selalu lebih besar, tapi kenyataannya, alokasi yang diberikan lebih sedikit dari estimasi yang diusulkan.

Dia mencontohkan, untuk pupuk urea saja usulannya mencapai 22 ton, tapi alokasi yang didapat 14 ton. Begitu pun dengan jenis pupuk lainnya, setali tiga uang.

“Kita selalu mengusulkan lebih besar sesuai yang ada di RDKK, tapi kami mendapat alokasi yang sangat kurang,” kata Surya.

Meski demikian, pihaknya tetap berupaya melakukan langkah-langkah antisipatif. Di antaranya membuat usulan penambahan kuota pupuk bersubsidi dengan harapan ada relokasi dari daerah lain.

“Jatah pupuk kita memang terbatas, tapi tetap kita upayakan penambahan kuota pupuk dengan harapan ada relokasi dari daerah lain, karena setiap saat pasti ada perubahan,“ ungkap Surya.

Baca Juga Berita Rekomendasi Lainnya

BUMD Luwu Timur Perluas Portofolio, Kini Rambah Infrastruktur Maritim

Komisi II DPRD Lutim Kawal Ketat Distribusi BBM Bersubsidi, Pertamina Diminta Perbaiki Sistem

Peringatan Hari Tani, DPRD Lutim Tekankan Pentingnya Kebijakan untuk Petani

IKD Permudah Layanan Publik, DPRD Lutim Pastikan Keamanan Data Warga

Pemkab Lutim Umumkan 10 Proyek Strategis, Diawasi KPK untuk Akuntabilitas

Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Email Copy Link Print
Previous Article Hari Agraria Nasional, Bupati Terima Sertifikat Aset Asrama Mahasiswa Luwu Timur
Next Article Kapal Pesiar Mewah Berlabuh di Pelabuhan Palopo
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Pengaduan
  • Redaksi
  • Tentang Kami
Menu
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Pengaduan
  • Redaksi
  • Tentang Kami
© Kawal Media Consulting. Luwuraya Media Kreatif. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?