Sebanyak 222 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) se-Kota Palopo siap dibedah oleh Pemerintah Kota Palopo melalui pelaksanaan Program Peningkatan Sarana & Prasarana DAK Bidang Perumahan. Hal itu dikemukakan oleh Kadis Perumahan Nasrul ST saat pembukaan pelatihan tenaga fasilitator lapangan program peningkatan sarana dan prasarana di hotel Kamanre-Palopo, Jumat (11/05/18).
Nasrul mengatakan bahwa program bedah RTLH tersebut diperuntukkan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). “Bantuan rumah swadaya ini pada prinsipnya untuk mendorong prakarsa dan upaya masyarakat agar memiliki kemampuan dalam merencanakn,melaksnakn dan mengawasi sendiri pembangunan rumahnya secara swadaya,” ujarnya.
Nasrul juga menyampaikan bahwa dana yang dialokasikan untuk mewqujudkan program tersebut yakni sebanyak Rp 3,4 Milyar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus(DAK).
Pelatihan yang dibuka secara resmi oleh asisten II Setda Palopo, Taufiq,S.Kep Ns.M.Kes tersebut diikuti sebanyak 18 orang tim teknis, 5 orang tim adminitrasi, dan 4 orang tenaga fasilitator lapangan.
Taufiq mengingatkan agar memastikan betul penerima manfaat program tersebut benar-benar layak dan memenuhi krtieria yang telah ditetapkan. “Kita tidak ingin program sosial ini justru menimbulkan problem social, sehingga perlu pengawasan pengerjaan program bedah RTLH tersebut kiranya dilakukan secara utuh mulai dari perencanaan sampai pada proses finishing,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang narasumber sosialisasi Iskandar Ismail SE,ST.M.Sp menyampaikan bahwa bantuan rumah swadaya merupakan bantuan pemerintah berupa stimulan bagi masyarakt berpenghasilan rendah untuk meningkatkan keswadayaan dalam pembangunan maupun peningkatn kualitas rumah beserta prasarana,sarana dan utilitas umum.