LUWU TIMUR – Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Luwu Timur menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama sejumlah Tokoh Agama di 11 Kecamatan, yang berlangsung di Gedung Wanita Simpurusiang Malili, Selasa (29/08/2023).
Rakor bertema “Merawat Kebhinekaan dan Ke-Indonesiaan Hidup di Luwu Timur ini, dibuka oleh Bupati Luwu Timur, yang diwakili Staf Ahli (Sahli) Bidang Pembangunan, Rapiuddin Tahir.
Hadir sebagai nara sumber penguatan Keindonesiaan diantaranya : Kepala Kantor Kemenag Lutim, H. Muhammad Yunus, Kepala Badan Kesbangpol Lutim, Guntur Hafid, serta Dandim Sawerigading 1403 Palopo yang diwakili oleh Perwira Penghubung, Mayor CBA. Bachtiar.
Staf Ahli Bidang Pembangunan, Rapiuddin Tahir mengatakan, Tokoh-Tokoh Agama merupakan pilar berdirinya Kesatuan Republik Indonesia dan kita berada ditengah-tengahnya saat ini.
Agar hidup kita ini tenang dan bahagia, sambungnya, maka dengan adanya kegiatan ini kita kembali mempererat tali silaturahmi antar Tokoh Agama, dimana nantinya kita bisa saling memudahkan segala urusan berkaitan dengan keagamaan di Luwu Timur.
“Izinkan saya mengutip lirik lagu satu nusa, satu bangsa, satu bahasa kita. Lagu ini dideklarasikan oleh pemuda – pemuda kita yang berasal dari berbagai suku bangsa. Artinya kita diciptakan beragama suku, bangsa dan agama,” ungkapnya.
Rapiuddin mengingatkan bahwa visi Pemerintah Kabupaten Luwu Timur yaitu Luwu Timur Berkelanjutan dan Lebih Maju berlandas nilai Agama dan Budaya, maka dari itu kemarin telah menyaksikan Road Show Kebudayaan di 11 Kecamatan ternyata melalui kegiatan ini begitu banyak Suku yang beragam yang baru kita lihat dengan nyata kebenaraannya.
“Jadi luar biasa kekayaan budaya yang dimiliki oleh Luwu Timur, sehingga tidak salah dan bisa kita katakan bahwa Luwu Timur ini MINIATURE INDONESIA, Kebhinekaannya Indonesia bisa dilihat di Luwu Timur,” terang Staf Ahli Pembangunan.
Sementara, Kakan Kemenag Lutim pada saat membawa materi juga menanggapi dan mengapresiasi Road Show Kebudayaan yang digagas Oleh Bupati Luwu Timur tentunya berkaitan erat dengan ragam agama didalamnya.
“Kami hampir tidak pernah punya waktu yang kosong untuk mengikuti road show Budaya, tapi Alhamdulillah kami selalu hadir karena kami belajar dari apa yang kami lihat, amati dan kalimat ini sangat tepat untuk Luwu Timur, Kerukunan tidak bisa lahir tanpa keadilan, keadilan tidak bisa hadir tanpa kejujuran, Kejujuran tinggal dalam hati, keadilan ada pada pemerataan,” ucap Muhammad Yunus.
“Kalau begitu bagaimana Luwu Timur dalam konsep pemerataan itu?, Kalau dipelajari dan dipahami visinya, Luwu Timur Maju Berkelanjutan berlandaskan Nilai Agama dan Budaya, bagaimana kita melihat pemerataan itu terjadi di Pemerintahhan Luwu Timur di dalam konteks Agama.?” kata Kakan Kemenag.
“Salah satunya pemerataan itu terlihat pada satu program Pemerintah Daerah yaitu WISATA RELIGI bagi para tokoh Agama Kabupaten Luwu Timur di 11 Kecamatan setiap tahunnya diadakan oleh pemerintah, dan ini satu-satunya ada di Kabupaten Luwu Timur,” tegas Muahammad Yunus.
Di Tempat yang sama Ketua FKUB Lutim, H. Ardias Barah melaporkan bahwa, secara tersurat Menghadirkan Ketua Ormas Keagamaan se-kabupaten Luwu Timur, dan meminta kepada kecamatan untuk mengutus Tokoh Agama yang paling berpengaruh di kecamatan masing-masing. (rhj/ikp-humas/kominfo-sp)