Puluhan masyarakat Dongi yang ada di kelurahan Magani, kecamatan Nuha, kabupaten Luwu Timur terlihat mendatangi gedung kantor DPRD Luwu Timur, Rabu (8/11/16) pagi tadi. Kedatangan masyarakat tersebut akibat kesal aliran listrik diputuskan oleh PT Vale Indonesia.
Dalam aspirasi itu, wakil ketua Adat To Karunsi’e, Lamberth mengatakan, pemutusan aliran listrik dipemukiman masyarakat pribumi Dongi Ruruano hingga saat ini terus dilakukan perusahaan tambang nikel milik PT Vale Indonesia.
Menurutnya, Perusahaan menilai kalau listrik yang digunakan warga Dongi telah over pemakaian. Tetapi faktanya, over tersebut terjadi karena juga digunakan peserta pada kegiatan Pramuka yang digelar Bumi Perkemahan (Bumper) Soroako September lalu.
“Katanya over pemakaian listrik yang digunakan warga sehingga aliran listrik diputuskan oleh PT Vale. Faktanya, over itu terjadi karena juga digunakan pada acara Pramuka. Sejak tanggal 20 September hingga saat ini listrik juga belum menyala,” ungkapnya.
Alasan PT Vale, kata Lamberth adalah, sambungan listrik kerumah penduduk dinilai ilegal dan berbahaya karena terbukti pada tanggal 20 September terjadi over pemakaian aliran listrik. Saat ini PT Vale Indonesia sedang melakukan investigasi.
“Sekali lagi Over pemakaian listrik itu bukan karena digunakan oleh penduduk setempat (Dongi) tetapi karena juga digunakan waktu kegiatan Pramuka. Kami sudah lima tahun menikmati listrik dan kenapa baru sekarang diputuskan dengan alasan ilegal,” ungkapnya.
Dirinya pun berharap agar DPRD dan Pemerintah Daerah (Pemda) Luwu Timur memberikan solusi terkait masalah yang saat ini dihadapi oleh masyarakat yang berjumlah 94 kepala keluarga. “Kami juga bermohon agar menyambungkan kembali aliran listrik kerumah warga Dongi. Proses belajar anak kami hampir lumpuh total,” ungkapnya.
Ketua komisi I DPRD Luwu Timur, Badawi Alwi pun mendesak agar PT Vale kembali menyambungkan aliran listrik warga yang ada di perkampungan Dongi ini. Soalnya, undang – undang telah menegaskan kalau listrik merupakan kebutuhan mendasar bagi masyarakat.
“Adapun persoalan sehingga PT Vale memutuskan aliran listriknya akan kita bicarakan lebih lanjut dengan pemerintah. Biarkan warga dulu menikmati kembali listrik sambil mencarikan solusi yang tepat,” ungkap legislator partai Golkar.
Sementara itu, legislator partai Demokrat, Herdinang menambahkan, DPRD dalam waktu dekat akan mengagendakan melakukan pertemuan antara PT Vale Indonesia, Pemerintah dan DPRD untuk mencarikan solusi terkait aspirasi masyarakat Dongi.
“Kami meminta kepada warga untuk menyampaikan aspirasinya yang sebenar – benarnya agar menjadi bahan kami di DPRD untuk adu argumen dengan PT Vale nantinya. Insya Allah kita akan perjuangkan aspirasi ini,” ungkapnya.