Dandim 1403 Sawerigading, Letkol (inf) Aco Lamama menilai menangani konflik di Luwu Utara akan sulit dilakukan jika stakeholder yang ada di daerah itu belum bersatu. Hal itu diungkapkan Aco saat menghadiri Forum Dialog Organisasi Masyarakat (Ormas) yang digelar di Hotel Bukit Indah Masalmba, Rabu (25/6/14) siang tadi.
Menurutnya, Konflik yang terjadi di Lutra bisa teratasi jika Stockholder di daerah ini disatukan. “Mari kita satu payung mencari solusi untuk menangani konflik yang sampai detik ini masih terjadi dan masalah konflik di Lutra tidak hanya saja ditangani oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri tetapi semua komponen unsur masyarakat,” kata Aco.
Sementara itu, Asisten II Pemkab Luwu Utara, Asyiar Suhaeb mengatakan Kabupaten Luwu Utara dikenal dengan ciri khas kharakteristik masyarakat yang sangat majemuk, yang menyimpan berbagai potensi konflik sosial terutama konflik antar golongan, konflik antar pengikut partai, konflik antara kebijakan pemerintah daerah dengan sebagian masyarakat dan lain-lain.
Konflik yang masih terjadi sampai saat ini karena Pemerintah menganggap enteng suatu permasalahan sehinga konflik terus menerus terjadi. “Maka dari itu bagaimana cara kita menyamakan persepsi dan
memandang persoalan ini dengan serius sehingga konflik tidak terjadi lagi,” ujarnya.
Ketua Bidang Kesbang KNPI Lutra Nurtaneo Madjud menambahkan, Konflik yang sering terjadi di Lutra dikarenakan karena angka pengangguran yang masih besar sehingga para pemuda umumnya belum punya kesibukan lainnya.
Menurutnya, berbagai macam potensi konflik tersebut tentu tidak bisa dibiarkan melainkan harus dideteksi, diatasi, dan ditanggulangi, yang merupakan tugas dan tanggungjawab pemerintah bersama-sama dengan masyarakat.