Berita terkait adanya penyanderaan kapal asal Indonesia di perairan Filipina oleh kelompok Abu Sayyaf, membut heboh warga Tana Luwu. Pasalnya, dua diantara Anak Buah Kapal (ABK) tersebut berasal dari daerah ini.
Keduanya yakni Wawan Saputra, yang lahir di Palopo 30 Desember 1993, berdomisili di Jl Ahmad Yani Kelurahan Puncak Indah, Kecamatan Malili, dan Rinaldi, lahir di Wotu 26 April 1991, dan saat ini tinggal di Jl Tinumbu LR 132 2/12 Makassar.
Dalam akun facebook milik Rinaldi, dengan nama Aldy Rimba, sejumlah status sudah menunjukkan kekhawatiran Rinaldi untuk melakukan perjalanan ke Filipina tersebut.
Pada tanggal 15 Maret, atau pada hari keberangkatan Tugboat Brahma 12, Rinaldi sempat menuliskan status yang isinya berupa doa.
Ya allah,hanya kpadmu hamba meminta pertolongn,slmatkan kmi dalam perjalanan..amin..Bismillah..Otw Philipines..
Dikirim oleh Aldy Rimba pada 15 Maret 2016
“Ya allah,hanya kpadmu hamba meminta pertolongn,slmatkan kmi dalam perjalanan..amin..Bismillah..Otw Philipines..” tulis Rinaldi.
Selain itu, pada 23 Maret atau tiga hari sebelum kapal dilaporkan dibajak, Rinaldi bahkan sempat menuliskan status tentang harapannya untuk bisa bersekolah.
Mudah2an tahun ini bisa sekolah,amin….
Dikirim oleh Aldy Rimba pada 23 Maret 2016
Sesuai informasi yang disadur dari sejumlah media nasional menyebutkan jika tugboat dengan call sign YDB-4731 dibajak pada Sabtu (26/3/16). Salah seorang ABK kapal dilaporkan sempat menelpon ke perusahaan dan melaporkan jika seluruh ABK sedang diculik. Para penculik dilaporkan meminta tebusan sebesar 50 juta peso atau setara dengan Rp14,2 miliar.
Seluruh ABK disandera bersama dengan kapal tongkang Anand 12, sementara kapal Brahma 12 ditinggalkan dalam keadaan tak berawak oleh pembajak di perairan Pulau Languyan, Provinsi tawi-Tawi, Filipina.