LUWU TIMUR – Sesuai arahan Bapak Bupati dalam rapat koordinasi beberapa waktu lalu, bahwa yang menjadi prioritas pembangunan daerah Tahun 2025 masih fokus pada sektor pertanian.
“Dimana kita ketahui bahwa konstribusi sektor pertanian saat ini 21,89 persen terhadap PDRB masih jauh lebih rendah dari sektor pertambangan yang mencapai 50,04 persen,” demikian kata Staf Ahli Ekonomi dan Keuangan, Alamsyah Perkesi saat membuka Focus Group Discussion (FGD), di Aula Bapelitbangda, Kamis (01/02/2024).
Hal ini, kata Alamsyah, akan menjadi tantangan untuk kita semua guna menggali potensi sumber daya non tambang untuk dapat berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
“Saya mengajak semua peserta untuk berkontribusi secara aktif dalam diskusi, berbagi pandangan, pengalaman, dan ide-ide inovatif untuk pembangunan daerah,” ajak Alamsyah dihadapan peserta FGD yakni Kepala Perangkat Daerah, Para kabag atau yang mewakili didampingi oleh Kasubag perencanan dan pejabat terkait.
Lanjut Staf Ahli Ekonomi menjelaskan bahwa, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2025 sesuai dengan pentahapan RPJMD 2021-2026 merupakan periode keempat dengan Tema Pemantapan Kualitas Pelayanan Publik, Pertumbuhan Ekonomi dan Ketahanan Desa.
“Tema ini menjadi salah satu dari landasan pikir kita dalam pengidentifikasi permasalahan yang dapat memberikan informasi dalam merumuskan perencanaan strategis daerah, menyusun kebijakan, program, dan kegiatan yang lebih efektif sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” jelas Alamsyah.
Sekedar diketahui, FGD Identifikasi Permasalahan dan Isu Strategis RKPD Tahun 2025 merupakan rangkaian dari tahapan pengumpulan data dan informasi dalam rangka penajaman Prioritas Pembangunan Daerah dalam penyusunan RKPD Kabupaten Luwu Timur Tahun 2025. (*)