Perhelatan olahraga empat tahunan Pekan Olah Raga daerah (Porda) Sulawesi Selatan ke XV, sudah resmi ditutup pelaksanaannya Selasa (16/9/14) sore tadi, di Pantai Seruni, Kabupaten Bantaeng. Namun, kontingen dari empat daerah di Tana Luwu harus puas dengan hasil akhir yang tak satu pun masuk dalam peringkat 10 besar.
Sesuai hasil akhir perolehan medali yang diterima redaksi luwuraya.com, menyebutkan dari empat daerah di Tana Luwu, Luwu Utara berada pada posisi perolehan medali paling atas yakni pada peringkat ke 13 dengan raihan 7 emas, 5 perak, dan 16 perunggu.
Sementara Kota Palopo, Luwu, dan Luwu Timur pun juga harus puas dengan posisi akhir berada di peringkat 16, 17, dan 20.
Hasil ini pun jauh dari target yang mereka inginkan sejak awal pelaksanaan Porda Sulsel ke XV di Bantaeng di gelar. Komite Olah Raga Indonesia (KONI) Luwu Utara misalnya, yang sebelumnya menargetkan masuk dalam peringkat 10 besar dalam ajang tersebut, harus puas dengan hasil di peringkat 13.
KONI Luwu Timur pun juga sesumbar menargetkan hasil besar yakni perolehan 10 emas, 8 Perak dan 9 perunggu, namun sayangnya mereka hanya berhasil meraih 3 emas, 3 perak, dan 11 perunggu.
Begitu juga dengan KONI Luwu, yang menargetkan posisi lima besar, juga harus puas dengan posisi akhir peringkat 17 dengan perolehan medali 4 emas, 10 perak, dan 27 Perunggu.
Tidak kalah tragis nasib kontingen Kota Palopo, yang sebelumnya menargetkan hasil akhir berada di posisi 3 besar, harus tersisih di peringkat 16 dengan perolehan medali 4 emas, 14 perak, dan 24 perunggu.
Salah seorang jurnalis asal Kota Palopo, Iswandi Ismail mengaku prihatin dengan hasil akhir Porda Sulsel tersebut yang mendudukkan kontingen asal Kota Palopo di urutan ke 16.
“Ini sejarah prestasi terburuk Kota Palopo dalam keikutsertaannya di ajang Porda Sulsel harus ada yang bertanggungjawab atas jebloknya prestasi palopo diajang porda XV Bantaeng,” ujar Iswandi.
Ketua KONI Kota Palopo, Andi Cincing Makkasau (ACM) yang dikonfirmasi terkait hasil akhir yang mengecewakan itu justru menyalahkan Pemerintah Kota Palopo yang dinilai kurang perhatian terhadap dunia olahraga.
“Kegagalan kita mencapai target tersebut dikarenakan kurangnya perhatian Pemkot Palopo terhadap olahraga, khususnya pembinaan terhadap para atlet potensial Kota Palopo. Pemerintah Kota Palopo terkesan setengah hati untuk peduli terhadap olahraga,” ungkap Cincing.
Menurut ACM Kesetengahatian Pemkot Palopo, menurut ACM diantarnya minimnya anggaran yang dikucurkan oleh Pemkot Palopo. ”Kota Makassar, untuk Cabang Olahraga (Cabor) Sepak Bola saja, dikucurkan sebesar Rp800 juta. Saya garis bawahi, Rp800 juta hanya untuk satu cabor saja, sedangkan Kota Palopo untuk 21 Cabor, anggarannya hanya Rp800 juta. Jadi, memang kendala besar buat atlit kita adalah minimnya dana pembinaan,” ungkapnya.
Dia pun berharap, Pemerintah Kota Palopo dapat meningkatkan perhatian dan kepedulian terhadap olahraga, khususnya dalam hal pengucuran anggaran pembinaan para cabor.
“Kami pengurus KONI saja, sebanyak 25 orang, selama 10 hari di Bantaeng, menggunakan dana pribadi untuk hidup mendampingi setiap cabor. Itu dampak dari minimnya anggaran yang diberikan kepada kami,” tandasnya.
ACM menambahkan, dari kegagalan tersebut, dirinya juga akan melakukan evaluasi terhadap sejumlah cabor, khususnya yang tidak memenuhi target.
Namun kegagalan Kontingen Kota Palopo meraih target, masih bisa bernafas lega dimana sebelumnya Dispora Kota Palopo telah menyiapkan anggaran sebesar Rp150 Juta untuk diberikan sebagai bonus untuk setiap atlet yang sukses menyumbangkan medali untuk Kota Palopo.
Hanya saja, belum ada kepastian mengenai berapa besaran yang akan diterima oleh masing-masing peraih medali.
”Tentunya berbeda, antara yang mendapatkan emas, perak dan perunggu. Dan ini juga kedepannya akan kami atur apakah oemberian itu percabor atau diberikan per person Atlet.Yang jelas ada bonus dan nilainya akan kami sesuaikan,” kata Sekretaris Dispora Kota Palopo Hermawan Irfan Abbas.
Untuk diketahui, dalam ajang Porda Sulsel ke XV di Bantaeng, Kota Makassar tampil sebagai juara umum, disusul oleh kabupaten Bantaeng, Pangkep, dan Bone. Porda XVI mendatang, diagendakan akan digelar di Kabupaten Pinrang. Pinrang terpilih sebagai daerah yang paling siap dari daerah lain yang menyatakan diri bersedia menjadi tuan rumah. Dimana untuk pelaksanan Pekan Olahraga 4 tahunan sulsel ini dibebabankan pada ABPD Kabupaten Pinrang dan dibantu oleh APBD Provinsi Sulsel.